Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Kata Menkominfo Soal Dugaan 204 Juta Data DPT Pemilu 2024 Bocor: Data Biasa, Ga Ada yang Signifikan

Menurut Menkominfo Budi Arie Setiadi, data seperti domisili atau alamat pemilih itu bukanlah sesuatu yang rahasia.

Tribunnews.com
Menkominfo RI Budi Arie Setiadi 

TRIBUNTERNATE.COM - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menanggapi soal dugaan kebocoran ratusan juta data Daftar Pemilih Tetap (DPT) milik Komisi Pemilihan Umum (KPU RI).

Jelang Pemilihan Umum atau Pemilu 2024, muncul kabar 204 juta data DPT Pemilu 2024 milik KPU RI bocor setelah diretas.

Dugaan kebocoran data itu pertama kali mencuat setelah diunggah akun Jimbo, Senin (27/11/2023).

Menurut Budi, 204 juta data DPT Pemilu 2024 milik KPU RI yang diduga bocor itu hanyalah data biasa.

"Sudah diperiksa. Itu kan cuma data DPT. Itu cuma data biasa. (KPU) sudah bilang enggak ada sesuatu yang signifikan. DPT itu. Semua partai politik pun pasti dapat data itu," kata Budi ketika ditemui di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Kamis (30/11/2023).

"Isinya nama, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, domisili. Terus apa? Data itu terus hebohnya di mana?" imbuhnya.

Pria yang juga Ketua Umum relawan Pro Jokowi (Projo) itu memandang, data DPT lumrah dimiliki oleh 18 partai politik dan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Lantas, Budi beberapa kali mempertanyakan di mana letak kerahasiaan DPT itu.

Padahal, data tersebut berisikan nama, tempat & tanggal lahir, domisili, serta jenis kelamin pemilih.

Menurut dia, data seperti domisili atau alamat pemilih itu bukanlah sesuatu yang rahasia. Ia menilai ada suatu hal yang lebih rahasia dibanding itu.

"Semua orang tahu alamat kita. Iya kan? Kan bukan rahasia. Kalau rahasia tuh istri berapa, pacar berapa, rekening berapa. Itu rahasia berat," ujar Budi.

Sebagai informasi, informasi kebocoran data milik KPU awalnya diketahui dari akun Jimbo di situs peretasan BreachForums yang diduga didapat dari situs KPU pada Senin (27/11/2023) sekira pukul 09.21 WIB.

Akun ini menampilkan beberapa tangkapan layar dari situs pengecekan DPT, https://cekdptonline.kpu.go.id/.

Data yang dibobol diklaim berupa nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK), tanggal lahir, hingga alamat.

Dalam unggahan itu, "Jimbo" juga mengaku menemukan 204.807.203 data unik, jumlah yang hampir sama dengan jumlah pemilih di dalam daftar pemilih tetap (DPT) KPU RI sebanyak 204.807.203 pemilih.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved