Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Liga Champions

Prediksi Lawan Man City 16 Besar UCL, Ada PSG: Erling Haaland dkk Bakal Hadapi Tim Kylian Mbappe

Terungkap klub mana yang punya peluang paling besar bakal menghadapi Manchester City di babak 16 besar Liga Champions atau UCL.

Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
goal.com
Bintang PSG Kylian Mbappe dan bintang Man City Erling Haaland. Terungkap klub mana yang punya peluang paling besar bakal menghadapi Manchester City di babak 16 besar Liga Champions atau UCL. 

TRIBUNTERNATE.COM - Terungkap klub mana yang punya peluang paling besar bakal menghadapi Manchester City di babak 16 besar Liga Champions atau UCL.

Di antaranya adalah PSG, yang berarti Erling Haaland dan kawan-kawan akan menghadapi tim Kylian Mbappe.

Prediksi ini diungkapkan oleh pengguna Reddit emi_nga yang diberitakan oleh cityxtra.co.uk.

Baca juga: Penyesalan Guardiola setelah Man City Kalahkan Red Star: Bek Ini Bagus tapi Tak Bisa Saya Mainkan

Baca juga: Man City Bakal Tekan Liverpool, Arsenal, dan Aston Villa, Begini Kata Paul Merson: Bisa Menang Mudah

Baca juga: Jurgen Klopp Ngaku Untung Gagal Rekrut Pemain Chelsea, Caicedo Sebut Memang Ga Ada Niat ke Liverpool

Menurut penghitungannya, lawan yang punya peluang terbesar menghadapi skuad Pep Guardiola adalah PSG atau FC Copenhagen.

Dengan peluang masing-masing kurang lebih 14,75 persen untuk menghadapi kedua tim.

Kemungkinan klub lain di babak berikutnya dengan persentase di bawah PSG dan FC Copenhagen ada PSV Eindhoven, Napoli, Inter Milan, Lazio, dan FC Porto dengan masing-masing persentase 14,10 persen.

Diketahui, Manchester City lolos ke babak 16 besar Liga Champions dan berada di jajaran juara grup bersama Bayern Munich, Arsenal, Real Madrid, Real Sociedad, Atletico Madrid, Borussia Dortmund, dan Barcelona.

Serta runner up grup ada Copenhagen, PSV Eindhoven, Napoli, Inter Milan, Lazio, PSG, RB Leipzig, dan Porto.

Micah Hamilton Syok

Micah Hamilton bisa disebut sebagai bintang muda Manchester City setelah penampilannya melawan Red Star Belgrade.

Micah Hamilton yang dulunya adalah ball boy Manchester City itu langsung menjadi sorotan.

Datang dari akademi, Micah Hamilton langsung membantu skuad Manchester City mencetak gol pembuka dalam matchday 6 Liga Champions itu.

Micah Hamilton kemudian bercerita menjelang hari laga, di mana namanya disebut sang pelatih, Pep Guardiola.

Pemain 20 tahun itu sampai syok dan lemas karena namanya masuk dalam jajaran starting XI.

"Saya masuk ke pertemuan (hari Selasa) dan Pep melihat ke tim Man City lalu menyebutkan nama saya di sebelah kanan."

"Saya syok, kaki saya lemas. Semua terasa gila. Saya sampai tidak bisa tidur mencoba mencerna semuanya."

"Lalu saya keluar dan berpikir bahwa saya perlu bermain tanpa rasa takut," ujarnya, dikutip dari manchestereveningnews.co.uk.

Penyesalan Pep Guardiola

Pep Guardiola memiliki satu penyesalan setelah skuadnya mengalahkan Red Star Belgrade 3-2.

Pep Guardiola berharap bisa memainkan banyak pemain akademi dalam laga matchday 6 Liga Champions tersebut.

Namun, sayangnya ada bek muda yang tidak memungkinkan untuk ia mainkan.

Sosok itu adalah Max Alleyne yang akhirnya berada di bangku cadangan sampai laga berakhir.

Pep Guardiola berhasil memainkan sejumlah lulusan akademi seperti Micah Hamilton, Mahamadou Susoho, Rico Lewis, Oscar Bobb, dan Phil Foden.

Nyaris saja sang pelatih memanggil Max Alleyne dari bangku cadangan di babak kedua namun tidak jadi.

Pasalnya, di separuh akhir babak kedua, Crvena zvezda nyaris bisa comeback.

Manchester City yang mencetak gol pembuka oleh Micah Hamilton melalui assist Matheus Nunes pada menit ke-19.

Di babak kedua, giliran Oscar Bobb menambah keunggulan melalui assist Rico Lewis pada menit ke-62.

Red Star Belgrade berusaha membalas dengan gol Hwang In-beom dari assist Bukari pada menit ke-76.

Skuad tamu mendapat kesempatan penalti gara-gara pelanggaran dari Djiga yang dieksekusi dengan sempurna oleh Kalvin Phillips.

Tim Barak Bakhar nyaris bisa menyamakan dengan gol kedua Aleksandar Katai pada injury time namun waktu habis dan laga berakhir 3-2 untuk tim tamu.

Pep Guardiola telah melakukan pergantian sembilan pemain, dan ia merasa jika Max Alleyne masuk maka terlalu berisiko.

"Tidak mudah untuk bisa memberi banyak kesempatan di level itu karena di klub-klub besar, orang-orang tidak mau menunggu, tapi situasi kami saat itu sangatlah bagus."

"Di akhir, saya ingin memainkan Max sebagai bek tengah karena ia punya kualitas istimewa dengan bola tapi permainan belum cukup bisa dikendalikan, tapi laga itu adalah pujian besar bagi akademi untuk tahun-tahun ini," tuturnya, dikutip dari manchestereveningnews.co.uk.

Dengan demikian, Manchester City lolos ke babak 16 besar Liga Champions dan berada di jajaran juara grup bersama Bayern Munich, Arsenal, Real Madrid, Real Sociedad, Atletico Madrid, Borussia Dortmund, dan Barcelona.

Serta runner up grup ada Copenhagen, PSV Eindhoven, Napoli, Inter Milan, Lazio, PSG, RB Leipzig, dan Porto.

Soal Penalti

Pep Guardiola berkomentar terkait anak asuhnya, Kalvin Phillips, yang mengeksekusi penalti ke gawang Red Star Belgrade.

Padahal, Phil Foden nyaris melakukan penalti itu namun bola diberikan kepada rekan senegaranya.

Pep Guardiola menyadari bahwa Phil Foden sebenarnya ingin melakukan penalti.

Sang pelatih menghargai kebesaran hati Phil Foden serta kemampuan Kalvin Phillips sebagai eksekutor.

"Dia (Foden) adalah eksekutor penalti yang luar biasa," pujinya, dikutip dari manchestereveningnews.co.uk.

"Saya tahu Phil punya ambisi untuk melakukannya, tapi Kalvin juga eksekutor yang luar biasa."

"Laga belum berakhir (setelah penalti) dan dia (Phillips) bisa percaya diri. Itu adalah laga yang sulit karena mereka membuat duel antarpemain begitu agresif, banyak interupsi dan banyak pelanggaran."

"Tidak mudah untuk main dengan nyaman tapi di momen yang tepat, kami menemukan kualitas kami," tuturnya.

Kenapa Kalvin Phillips

Apakah alasan gelandang bertahan Manchester City, Kalvin Phillips, diberi kesempatan mengeksekusi penalti?

Padahal rekannya, Phil Foden, memiliki jam terbang lebih tinggi dan biasa untuk melakukan tendangan penalti.

Momen itu terjadi pada 10 menit terakhir laga Red Star Belgrade vs Manchester City di matchday 6 Liga Champions.

Penalti mantan pemain Leeds United itu terjadi ketika Micah Hamilton ditarik pinggangnya oleh Nasser Djiga di kotak terlarang.

Kalvin Phillips mengeksekusi dengan sempurna lantaran Omri Glazer salah membaca arah tendangannya.

Jika diamati, sebenarnya Kalvin Phillips bukanlah orang pertama yang nyaris melakukan penalti.

Sejak wasit menyatakan pelanggaran, Phil Foden sudah langsung mengambil bola dan seperti sudah siap mengeksekusi.

Namun, ia tampak mengobrol dengan Bernardo Silva hingga Phil Foden memberikan bola itu kepada Kalvin Phillips.

Sang pelatih, Pep Guardiola, mengaku tidak masalah kala Kalvin Phillips yang diberi kesempatan.

Muncul dugaan bahwa Bernardo Silva dan Phil Foden berdiskusi bahwa Kalvin Phillips layak diberi kesempatan lantaran hingga saat ini masih nihil gol sejak bergabung.

(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved