Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Cristiano Ronaldo

Al Ula, Kota Kuno di Arab yang Dikunjungi Cristiano Ronaldo, Paling Dihindari Nabi Muhammad SAW

Dalam suatu riwayat diceritakan bahwa semasa hidupnya, Nabi Muhammad selalu mempercepat langkahnya ketika melewati Kota Al Ula.

Instagram/georginagio
Cristiano Ronaldo dan Georgina Rodriguez saat mengunjungi salah satu destinasi wisata di Arab Saudi, yakni kota kuno Al Ula. 

Lokasi Al Ula sendiri berada di Jalur Dupa (Incense Road), yang merupakan rute perdagangan penting yang menghubungkan Arab, Mesir, dan India.

Pada abad ke-7 hingga abad ke-6 SM, wilayah ini diduga dihuni kaum Tsamud dari Kerajaan Dedanite.

Kemudian antara abad ke-5 hingga abad ke-2 SM, Al Ula dihuni oleh Kerajaan Lihyan yang dipimpin oleh Dinasti Nabatean secara turun temurun.

Dinasti Nabatean berkuasa hingga sekitar tahun 106, sampai ibu kota mereka, Petra, ditaklukkan oleh bangsa Romawi.

Nabatean kemudian menjadikan al-Hijr atau Mada'in Saleh sebagai ibu kota yang baru dan memahat kawasan pegunungan bebatuan ini sebagai rumah tinggal mereka.

Menurut penyelidikan UNESCO, Mada'in Saleh menyimpan 114 makam kaum Nabatean.

Baca juga: Bahas Kedatangan Lionel Messi ke Inter Miami, Petinggi MLS Sindir Halus Cristiano Ronaldo

Baca juga: Lionel Messi Masuk 3 Besar The Best FIFA Mens Player 2023, Cristiano Ronaldo Kembali Tersaingi?

Baca juga: Mantan Bek Juventus Giorgio Chiellini: Saya Sangat Beruntung Bisa Main Bareng Cristiano Ronaldo

Al Ula adalah sebuah kota di Arab Saudi yang terletak 300 km di sebelah utara Madinah.
Al Ula adalah sebuah kota di Arab Saudi yang terletak 300 km di sebelah utara Madinah. (Instagram/experiencealula)

Dihindari Nabi Muhammad

Selain bermukim di Mada'in Saleh, oleh kaum Nabatean wilayah Al-Mabiyat dikembangkan menjadi pusat perdagangan.

Wilayah ini terus berkembang hingga tahun 650 dan akhirnya mengalami kemunduran pada 1230.

Kendati demikian, dalam suatu riwayat diceritakan bahwa semasa hidupnya, Nabi Muhammad selalu mempercepat langkahnya ketika melewati Kota Al Ula.

Bahkan saat berjalan melewatinya, Nabi Muhammad tidak menoleh ke kanan atau kiri.

Selain itu, Ibnu Battuta pernah melewati kota ini dan mencatat bahwa ada rombongan karavan yang bersamanya enggan untuk berhenti di Al Ula.

Keengganan untuk berhenti tersebut konon dikaitkan dengan Al Ula yang disebut kota hantu atau terkutuk.

Konon, masyarakat arab menyebut Al Ula sebagai markas jin yang harus dijauhi karena kaum Nabatean menolak meninggalkan kepercayaan mereka.

Mereka disebut tidak menyembah Tuhan, tetapi menyembah dewa-dewi.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved