Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Cristiano Ronaldo

Jose Mourinho Kenang Masa Melatih Cristiano Ronaldo di Real Madrid: Tak Suka Kalau Diganti

Berbicara di podcast FIVE bersama Rio Ferdinand, Jose Mourinho mengisahkan saat Cristiano Ronaldo tak mau diganti meski klubnya sudah menang banyak.

Instagram/cristiano/josemourinho
KOLASE FOTO Jose Mourinho dan Cristiano Ronaldo 

TRIBUNTERNATE.COM - Eks manajer AS Roma, Jose Mourinho, mengungkapkan dirinya pernah berdebat dengan Cristiano Ronaldo ketika dia ingin menariknya keluar dari lapangan di Real Madrid.

Meski begitu, Jose Mourinho juga memuji kapten tim nasional Portugal itu.

Menurut juru taktik berusia 61 tahun tersebut, Cristiano Ronaldo sudah sangat berbakat sehingga tidak membutuhkan latihan.

Jose Mourinho menduduki kursi pelatih Real Madrid antara tahun 2010 dan 2013.

Dalam kurun waktu itu, Cristiano Ronaldo menjadi senjata utama saat Los Blancos menghadapi rivalnya, FC Barcelona asuhan Pep Guardiola.

Berbicara di podcast FIVE bersama Rio Ferdinand, Jose Mourinho mengisahkan saat Cristiano Ronaldo tak mau diganti meski klubnya sudah menang banyak.

Hal ini menyoroti mentalitas dan hasrat CR7 untuk mencapai lebih.

“Kamu punya  orang-orang seperti Cristiano, di mana kamu bermain melawan Levante dan menang lima nol dan kamu menyuruh orang itu untuk bersantai dan istirahat,” kata Jose Mourinho, dikutip via Daily Mail.

"'Tidak, tidak, tidak, aku bisa mencetak satu gol lagi!' Ketika kamu memiliki orang-orang seperti ini, kamu tahu perahunya sudah di air dan kamu bisa membiarkan saja perahunya pergi dan pada akhirnya kamu menikmati pertarungannya.”

Baca juga: Jose Mourinho: Kalo Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi Menang Ballon dOr, Ya Mereka Memang Layak

Baca juga: Ada Cristiano Ronaldo, Jose Mourinho Yakin Portugal Bisa Juara Euro 2024: Jangan Inggris yang Menang

Baca juga: Lihat Kembaran Rekan Setim di Al Nassr: Cristiano Ronaldo Ajak Foto Bareng, Sadio Mane Meng-kaget

KOLASE FOTO Cristiano Ronaldo dan Jose Mourinho
KOLASE FOTO Cristiano Ronaldo dan Jose Mourinho (Instagram/josemourinho/cristiano)

Selanjutnya, Jose Mourinho berbicara tentang persaingan sengit antara Real Madrid dan Barcelona yang menampilkan Lionel Messi, Xavi, dan Andres Iniesta.

Di musim pertamanya sebagai pelatih, Real Madrid mengalahkan Barcelona 1-0 di final Copa del Rey berkat sundulan Cristiano Ronaldo di perpanjangan waktu.

Lalu, mereka mengalahkan Barca dalam meraih gelar LaLiga pada tahun berikutnya.

“Bagi kami untuk memenangkan liga, kami mengumpulkan 100 poin. Kamu tahu bahwa jika kamu tidak melakukan 98, 99, 100, kamu tidak akan memenangkannya,” tambahnya.

“Kamu kemudian berada dalam masalah karena Barcelona menang dan musim berikutnya, musim sebelumnya, ketika Barcelona menang. Saya pikir kami kalah dengan 92 poin atau 91 poin, kira-kira seperti itu," jelasnya.

"Jadi, kamu tahu bahwa jika kamu melakukan kesalahan, kamu berada dalam masalah," papar Jose Mourinho.

Ditanya tentang bagaimana rasanya bekerja dengan Cristiano Ronaldo setiap hari di tempat latihan, Jose Mourinho mengatakan kemampuan alaminya membuatnya menjadi pemain yang menyenangkan untuk diajak bekerja sama.

"Menurut saya, kamu tidak melatih [CR7]. Kamu tidak banyak mengajari, ini soal bahagia dan menciptakan lingkungan dari sudut pandang taktis, dari ide-ide sepak bola, di mana pemain bisa tampil," ujar pelatih yang dijuluki The Special One itu.

Baca juga: Suhu Arab Lebih Panas, Cristiano Ronaldo Kembali ke Kebiasaan Pakai Lengan Panjang

Baca juga: Eden Hazard Sebut Lionel Messi Terbaik, tapi Cristiano Ronaldo Ampuh Cetak Gol Sampai Sekarang

Baca juga: Lionel Messi vs Cristiano Ronaldo, Franz Beckenbauer: Yang Satu Mirip Dewa, Satunya Lagi Kelas Dunia

"Bagi dia, Madrid adalah sebuah transisi karena bagimu dia adalah pemain sayap, pemain sayap kiri, pemain sayap kanan, menggiring bola, menyerang lawan, memukul lawan," katanya.

“Di Madrid, dia lebih menjadi pencetak gol dibanding periode lain dalam karirnya," pungkasnya.

Faktanya, pertama kali Cristiano Ronaldo memainkan pertandingan besar sebagai seorang striker adalah laga Real Madrid vs Barcelona di final Copa del Rey, di mana dia mencetak gol dengan sundulan di perpanjangan waktu.

“Mungkin itulah pertama kalinya orang merasa bahwa monster itu bisa menjadi pencetak gol dan bukan sekadar pemain sayap murni," jelas Jose Mourinho.

“Madrid agak hybrid karena dia bermain dari kiri tapi dia tidak melebar dan tidak mengejar bek sayap dan kami melindunginya dengan keseimbangan melalui Xabi Alonso dan Sami Khedira," tambahnya.

“Itulah posisi di mana mereka bisa lebih efektif dan mencetak lebih banyak gol. Cristiano, kamu mengenalnya sebaik saya dan hampir dalam beberapa tahun berturut-turut. Motivasi, kamu tidak perlu memberikannya. Ambisi, kamu tidak perlu memberikannya. Teknik, kamu tidak perlu memberikannya."

"Cukup, kamu memberikan beberapa penyesuaian taktis dan membiarkan dia bahagia saja," tandasnya.

(TribunTernate.com/Rizki A.)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved