Malut United FC di Liga 2: 3 Pilar Kunci Laskar Kie Raha yang Bertatus Prajurit TNI

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Berikut ini tiga pilar kunci Malut United FC, yang berstatus Prajurit TNI.

Mereka adalah Wawan Febrianto, Alwi Slamat dan Frets Butuan yang bergabung dengan Malut United FC di paruh kedua Liga 2 2023-2024.

Alwi Slamat misalnya, ia dilantik sebagai Prajurit TNI pada tahun 2017 di Rindam III Siliwangi.

Eks kapten Persebaya Surabaya ini, lebih dulu bergabung usai Malut United FC melepas sejumlah pilar.

Baca juga: Malut United FC di Liga 2: Kabar Baik untuk Laskar Kie Raha, Kenneth Ngwoke Alami Cedera Lutut

Kala itu, Malut United FC melepas dua penggawa asing yakni Mukhammad Isaev dan Derrick Sasraku

Selanjutnya Wawan Febrianto, pemain winger ini berpangkat Sersan Dua sebagai Prajurit TNI.

Wawan Febrianto diboyong Laskar Kie Raha dari klub Liga 1, PSIS Semarang.

Sejauh ini, ia sudah mengemas 3 gol dan menjadi salah satu aktor penting mengantar tim ini ke semifinal Liga 2.

Terakhir ada Frets Butuan, penyerang sayap ini berpangkat Prajurit Satu sebagai Prajurit TNI.

Ia merupakan rekrutan terakhir Malut United FC, yang sebelumnya berkostum Persib Bandung.

Hengkangnya Frets Butuan dari Persib Bandung karena pindah tugas, ke Kodam XVI/Pattimura Ambon.

Di Malut United FC, ia sudah mengemas 1 gol dan menjadi salah satu pemain andalan Imran Nahumarury di lini depan.

Diketahui, Malut United FC menjadi semifinalis Liga 2 bersama PSBS Biak, Semen Padang FC dan Persiraja Banda Aceh.

Di babak sebelum final ini, Malut United FC akan bersua lawan tangguh, Semen Padang FC.

Sementara Persiraja Banda Aceh, berhadapan dengan wakil Indonesia timur lainnya PSBS Biak.

Babak semifinal digelar sebanyak dua kali, leg pertama 25 Februari 2024 dan leg kedua 29 Februari 2024.

Keemapat klub ini, bakal memperebutkan 3 tiket promosi ke Liga 1 musim depan.

Jika Malut United FC mampu wujudkan hal itu, maka Frets Butuan Cs samai rekor Persiter Ternate, main di kantas tertinggi Liga Indonesia.

Dulu, pada edisi 2005-2006, sepakbola Indonesia dikejutkan dengan kemunculan Persiter Ternate.

Klub kebanggaan publik Kota Ternate, Maluku Utara ini mampu berlaga di Devisi Utama kala itu.

Persiter Ternate promosi bersama tiga klub lainnya yakni PSIM Yogyakarta, Persiwa Wamena dan Persitara Jakarta Utara.

Raihan Rahmat Rivai Cs waktu itu terbilang manis, Laskar Kie Raha mampu bertahan 2 musim lamanya.

Tapi sayang, mereka harus terdegradasi pada edisi 2008-2009 karena peralihan satus liga kala itu.

Dari Devisi Utama ke Indonesia Super Liga (ISL), yang mana salah satu aturan yang berlaku, klub tak bisa dibiayai APBD.

Alhasil, tak ada klub asal Maluku Utara yang berlaga di liga tertinggi Indonesia sampai saat ini.

Kali ini, peluang itu muncul dengan adanya Malut Unites FC yang berada di Liga 2.

Meski sejatinya, Malut Unites FC merupakan klub akuisisi dari Putra Deltras Sidoarjo (PDS).

Klub asal Jawa Timur itu diakuisisi oleh sebuah perusahaan bernama, PT Malut Maju Sejahtera.

Mengusung misi promosi Liga 1, Malut United FC bergerak cepat dengan membuat gebrakan.

Diantaranya mendapuk Imran Nahumarury sebagai pelatih kepala, membuat dan merenovasi stadion.

Baca juga: Menurut Rizky Pora, Malut United FC Adalah Harapan Sepakbola Maluku Utara untuk Bumi Kie Raha

Dan merekrut pemain berbakat asal Maluku Utara seperti Ilham Udin Armaiyn, Rifal Lastori dan Saddam Hi Tenang.

Deretan pemain senior jebolan Liga 1 pun digaet, semisal Bagus Nirwanto dari PSS Sleman.

Aditya Putra Dewa dari PSIM Yogyakarta, hingga Ray Redondo dari PSIS Semarang. (*)