Cristiano Ronaldo
Presiden La Liga Ungkap Cristiano Ronaldo Pernah Jadi Sasaran Ujaran Kebencian Saat di Real Madrid
Presiden La Liga, Javier Tebas, mengungkap bahwa Cristiano Ronaldo sempat menjadi sasaran ujaran kebencian selama masa tugasnya di Real Madrid.
TRIBUNTERNATE.COM - Presiden La Liga, Javier Tebas, mengungkap bahwa Cristiano Ronaldo pernah menjadi sasaran ujaran kebencian selama masa tugasnya di Real Madrid.
Pengungkapan dari Javier Tebas ini muncul saat La Liga mendapat kritik tajam terkait rasisme dan penonton yang melontarkan hinaan.
Eksekutif sepak bola Spanyol berusia 61 tahun itu pun menegaskan, La Liga sudah mengambil berbagai tindakan untuk mengatasi segala bentuk kebencian dan pelecehan.
Ia juga menyebutkan cara menghadapi hinaan yang ditujukan pada Cristiano Ronaldo.
Pemain berjuluk CR7 tersebut memang menjadi wajah ikonik sepak bola dunia, tetapi hal itu tidak menghindarkan dirinya dari ujaran rasis.
Javier Tebas pun mengungkap langkah yang diambil untuk mengatasi ujaran kebencian yang didapat oleh eks Juventus dan Manchester United tersebut.
“Saya ingat betul ketika orang-orang berteriak ‘Orang Portugal ini,…’, dan ketika saya menjadi presiden, saya langsung mengambil tindakan terhadap hal ini," kata Javier Tebas kepada media A Bola, diterjemahkan oleh DeepL.
"Kami mengajukan semua keluhan yang perlu disampaikan dan, dalam dua tahun, kami berhasil mengakhiri tindakan tak respek ini untuk selamanya.”
Javier Tebas bersikeras bahwa mereka tidak akan menerima hinaan atau pelanggaran seperti itu.
Selain hinaan karena kewarganegaraannya, ada juga laporan beberapa tahun lalu yang menyebut bahwa Cristiano Ronaldo menghadapi kebencian dari penggemar rivalnya.
Pada tahun 2015, laporan juga menyebutkan bahwa penggemar meneriakkan, “Cristiano es un borracho” (Cristiano pemabuk).
Javier Tebas, sebagai presiden liga Spanyol, kemudian mengecam tindakan tersebut dan menyebutnya sebagai “kekerasan simbolis.”
Itu bukanlah satu-satunya kasus yang terjadi.
Selain itu, ada sekelompok orang yang dilaporkan melontarkan komentar homofobik yang menghina Cristiano Ronaldo pada tahun 2016.
Meski begitu, Javier Tebas mengatakan pihaknya tidak menoleransi perilaku tersebut.
Baca juga: Kenapa Cristiano Ronaldo Pakai Kuteks Hitam di Kuku Jempol Kakinya? Tak Sekadar Gaya-gayaan
Baca juga: Bikin Ngiler, Gaji Cristiano Ronaldo setelah Satu Tahun Gabung Al Nassr Capai Rp4 Triliun
Baca juga: Pernah Jadi Rekan Setim Cristiano Ronaldo di Real Madrid, Kaka Lebih Pilih Lionel Messi

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.