Cristiano Ronaldo
Nggak Sombong Saat Kenalan, Raphael Varane Ungkap Cristiano Ronaldo Langsung Respek pada Dirinya
Bek Manchester United Raphael Varane buka-bukaan tentang interaksi pertamanya dengan Cristiano Ronaldo setelah pindah ke Real Madrid.
TRIBUNTERNATE.COM - Bek Manchester United Raphael Varane buka-bukaan tentang interaksi pertamanya dengan Cristiano Ronaldo setelah pindah dari Lens ke Real Madrid pada tahun 2011 silam.
Pemain berkebangsaan Prancis itu bergabung dengan Los Blancos setelah Cristiano Ronaldo bermain selama dua tahun di Santiago Bernabeu.
Saat itu, CR7 juga sedang bersinar dalam seragam Real Madrid.
Dalam wawancara dengan saluran berita Prancis, Canal+, Raphael Varane pun mengungkap perkenalan dengan Cristiano Ronaldo.
Baru berkenalan, Raphael Varane mengaku langsung mendapat respek dari legenda Portugal tersebut.
Sebab, Cristiano Ronaldo pertama kali memanggilnya dengan nama belakang, 'Varane'. yang langsung dijawab oleh Raphael Varane dengan nama panggilannya saja.
"Saya Rapha," kata Raphael Varane, menjawab sapaan dari Cristiano Ronaldo.
“Iya betul, menurut saya di lapangan tidak perlu malu-malu. Saya adalah seseorang yang cukup pendiam di luar, tapi di lapangan kan kamu harus membuat tempat sendiri dan dihormati," paparnya, dikutip via GOAL.
Real Madrid bukan satu-satunya tim tempat Raphael Varane bermain bersama kekasih Georgina Rodriguez itu.
Mereka juga menjadi rekan setim di Manchester United.
Di dua klub tersebut, Raphael Varane dan Cristiano Ronaldo berbagi lapangan sebanyak 231 kali.
Baca juga: Alejandro Garnacho Diminta Cari Jalan Sendiri, Jangan Tiru Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi
Baca juga: Legenda Chelsea Akui Cristiano Ronaldo Panutan Pemain Muda: Saya Pasti Kecewakan Banyak Orang
Baca juga: Kenapa Cristiano Ronaldo Pakai Kuteks Hitam di Kuku Jempol Kakinya? Tak Sekadar Gaya-gayaan

Lalu, Raphael Varane menambahkan bahwa orang-orang terbaik selalu sadar akan cara mengelola tingkat energi.
"Itulah tantangan bagi tim-tim hebat, untuk berhasil meraih kemenangan sambil mengerahkan lebih sedikit energi di lapangan," ujar Rapha.
"Kamu tidak bisa mengerahkan seluruh energi untuk segala hal ketika ada pertandingan setiap tiga hari. Kamu tidak bisa lari maraton setiap hari."
"Saya memiliki periode di mana kami memainkan Clasico, Liga Champions, Clasico - dalam seminggu kamu merasa seperti sudah menjalani seluruh hidup!"
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.