Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Saksi Pilpres Pukul Ketau PPK di Halsel

Pemukulan PPK di Halmahera Selatan Diduga Berkaitan dengan Penolakan Suap: Menangkan Caleg Gerindra

Pemukulan PPK di Halmahera Selatan, Maluku Utara diduga berkaitan dengan penolakan suap untuk menangkan seorang Caleg Gerindra

Penulis: Nurhidayat Hi Gani | Editor: Munawir Taoeda
Tribunternate.com/Nurhidayat Hi Gani
PEMILU: Ketua PPK Gane Barat Utara Suratno Taib ketika menunjukan chating dari saksi Prabowo-Gibran Mansur Abdul Fatah yang memintanya mengalihkan suara Caleg Gerindra, Kamis (7/3/2024). 

TRIBUNTERNATE.COM, BACAN - Kasus pemukulan Ketua PPK Gane Barat Utara, Suratno Taib yang dilakukan salah satu saksi Prabowo-Gibran atas nama Mansur Abdul Fatah, kini telah ditangani Polisi.

Adapun aksi pemukulan ini terjadi di ruang makan Hotel Buana Lipu, Kecamatan Bacan, Rabu (7/3/2024) malam.

Saat berlangsungnya rapat pleno rekapitulasi hasil Pemilu 2024 tingkat kabupaten, di Hotel tersebut.

Suratno Taib selaku korban pemukulan, kepada TribunTernate.com mengatakan tindakan kekerasan yang dilakukan terhadapnya, diduga berkaitan dengan upaya suap.

Baca juga: BREAKING NEWS: Saksi Prabowo-Gibran Pukul Ketua PPK Gane Barat Utara Halmahera Selatan Suratno Taib

Pasalnya, setelah pungut hitung Pemilu pada 14 Februari 2024 lalu, Mansur Abdul Fatah yang merupakan saksi Prabowo-Gibran di sidang pelno.

Pernah menghubunginya untuk mengatur siasat, memenangkan salah satu Caleg Gerindra di Dapil III.

Kala itu, menurut Suratno, Mansur menjanjikan uang Rp 20 juta, asalkan dia mengalihkan suara Caleg Gerindra nomor urut 1 bernama Elia Gabrina, ke anak Mansur yang merupakan Caleg di partai tersebut.

"Anaknya dia (Mansur) ini Caleg Gerindra nomor urut 6, dia minta saya geser suara Elia Gabrina ke anaknya."

"Tapi saya tidak respon, dia bahkan ancam saya suru keluar dari Desa Dolik, yang merupakan sentral kerja PPK Gane Barat Utara, "katanya, Kamis (7/3/2024).

"Dia juga jaminkan saya uang Rp 20 juta dan sapi satu ekor. Itu buktinya ada, sudah saya screen karena dia WhatsApp."

"Dia bikin begini, karena Gerindra di Dapil III da kursi, tapi bukan anaknya dia, "jelasnya.

Tak hanya itu, Suratno menyebut Mansur juga membawa-bawa nama KPU dan Bawaslu untuk mengatur siasat curang.

"Begitu juga Gerindara, dia bilang mereka sudah atur di internal Gerindra, tinggal saya saja yang kerjekan."

"Tapi saya tidak melakukan itu. Jadi ini ada dendam sehingga dia pukul saya, "ungkapnya.

Ia pun menegaskan bakal tetap menempuh jalur hukum atas apa yang dialaminya. Suratno berkata, ia juga telah melakukan visum usai dipukul saksi Capres-Cawapres itu.

Baca juga: Demokrat Berhasil Antar Seorang Nelayan Jadi Anggota DPRD Halmahera Selatan

"Saya sudah lapor ke Polisi, sehingga saya tetap proses hukum karena sangat merugikan saya," tandasnya.

Menanggapi nama KPU Halmahera Selatan di bawa-bawa dalam siasat curang di Dapil III, Anggota KPU Darmin Hi. Hasim menegaskan bahwa itu tidak benar.

"Saya kira itu tidak benar. Kita perlu apresiasi PPK, meski ada yang menggoda mereka, tapi mereka kerja sesuai ketentuan, "pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved