Belanda vs Prancis di Euro 2024, Optimisme Bunga Tulip

Oleh: dr Willy Kumurur

Penikmat Bola

DI lapangan, bagai sebuah orkes simfoni, para pelatih menjadi dirigen mempersembahkan sebuah pentas seni berkelas.

Seolah membenarkan diksi ini, filsuf Perancis Michel Foucault, berujar, “Diri ini tidak diberikan kepada kita, dan oleh karena itu kita mesti menciptakan diri kita sebagai suatu karya seni.”

Para punggawa Les Bleus Prancis menerjemahkan arti karya seni itu sebagai sepakbola menyerang sambil meraih kemenangan atas lawan-lawannya.

Itulah yang dilakukan Prancis pada babak kualifikasi Euro 2024 pada 25 Maret 2023 di Stade de France.

Prancis menggasak Belanda tanpa ampun dalam duel matchday pertama dengan skor 4-0.

Dua dari empat gol dilesakkan oleh bintang muda Les Bleus Kylian Mbappe.

Baca juga: Phil Foden Tampil Buruk Tetap Jadi Starter, Cole Palmer Cadangan Lagi, Prediksi Inggris vs Denmark

Tujuh bulan kemudian, di Johan Cruyff Arena, tuan rumah Belanda kembali dihajar Prancis 1-2. Semua gol Prancis diborong oleh Mbappe.

Rory Smith, kolumnis koran The New York Times, menulis tentang Mbappe menjelang Piala Dunia Rusia 2018.

“Bicaralah dengan mereka yang melihat Kylian Mbappé sebagai seorang anak, yang menyaksikannya mengambil langkah pertama dalam kariernya yang meroket, maka mereka akan memberi tahu Anda hal yang sama: “mengesankan.”

Ketika Jean-François Suner, manajer umum A.S. Bondy, klub pertama dalam perjalanan Mbappé ke Monaco, Paris St.-Germain dan Piala Dunia, pertama kali melihatnya bermain, dia hanya berkata, “Wow.” Sensasinya, katanya, pasti sama dengan mereka yang pertama kali menonton Lionel Messi.

Namun kapten tim Prancis itu kemungkinan akan absen dalam laga Prancis versus Belanda di Stadion Red Bull Arena Leipzig, karena tulang hidungnya patah akibat benturan dengan pemain Austria di laga perdana mereka di Euro 2024.

Baca juga: Nonton Gratis Spanyol vs Italia di Mana, Ini Link Live Streaming EURO 2024, Simak Prediksi Skor

Pertempuran antara Prancis dan Belanda tidak akan menjadi tontonan yang menarik jika Mbappé tidak turun ke gelanggang.

Karena, sungguh akan menarik menyaksikan laga antara dia dan bek Belanda Virgil van Dijk.

Manajer Prancis, Didier Deschamps, mengatakan, “Kylian tidak akan menjalani operasi sampai turnamen selesai; alternatif paling mungkin adalah ia mengenakan masker.”

Koran Prancis L’Equipe menulis bahwa tim Prancis masih jauh dari kepastian apakah bisa memainkan Mbappé, sekalipun sang bintang sudah kembali berlatih ringan.

Bagi Mbappe, jika ia tidak bisa bermain di sisa waktu turnamen, ini lebih merupakan patah hati di Euro, karena ia miskin gol di turnamen Euro.

Di Euro 2020 (2021), penalti Mbappe berhasil diselamatkan dalam adu penalti dengan Swiss yang membuat Prancis tersingkir di babak 16 besar.

Algemeen Dagblad, surat kabar negeri bunga tulip, Belanda, menulis “kebingungan” Ronald Koeman: moet Wout Weghorst een basisplaats krijgen tegen Frankrijk? (haruskah Wout Weghorst diberi tempat sebagai starter melawan Prancis?)

Tatkala menang melawan Polandia beberapa hari yang lalu, Weghorst, pemain pengganti, tampil heroik dan mencetak gol kemenangan Belanda.

Semakin dekat dengan hari pertandingan, Koeman semakin optimis, “Performa kami memang tidak 100 persen bagus, namun kami optimis. Jika kami berusaha, kami berada di level Jerman.”

Dua tim Eropa yang menyandang nama besar: Les Bleus dan De Oranje adalah penganut sepakbola menyerang.

Mereka akan tampil di pentas bernama Stadion Red Bull Arena di Leipzig. Sebuah pentas seni yang indah namun menegangkan.

Di gelanggang hijau itu, sesungguhnya bertabur metafora dan pelajaran. Mengapa sepakbola demikian menarik?

Dalam buku Soccer and Philosophy, Beautiful Thoughts on the Beautiful Game, Paul Hoyningen-Huene menjawab bahwa sepakbola itu universal, sarat emosi intens dan bertabur drama kehidupan.

Bola tak sekadar permainan, karena bola mirip realitas kehidupan.

Di sana ada tawa dan canda, namun di sana juga ada kesedihan dan air mata.****