Liga Inggris
Enzo Maresca Langsung Dibanding-bandingkan dengan Pochettino Latih Skuad Chelsea: Diam kayak Patung
Para fans Chelsea akhirnya bisa menyaksikan sang pelatih baru, Enzo Maresca, beraksi untuk melatih anak asuhnya.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Secara tidak langsung, Moises Caicedo menyeret mantan pelatihnya, Mauricio Pochettino, yang sudah mundur setelah musim berakhir.
Mulai dari taktik yang keliru hingga Moises Caicedo sampai mempekerjakan orang lain demi memperbaiki permainannya.
Orang yang disewa agen Moises Caicedo itu bertugas untuk meninjau penampilan sang pemain.
Kemudian ditentukan aspek apa saja yang harus dikembangkan agar bisa semakin baik di Chelsea.
Mantan pemain Brighton itu mengaku ambisinya juga terdorong dari harga mahal yang digelontorkan Chelsea untuk dirinya.
Chelsea harus merogoh kocek senilai 116 juta euro atau Rp 2 triliun untuk membawa bintang Ekuador itu.
Moises Caicedo juga menerima gaji 150.000 poundsterling atau Rp 3,1 miliar per pekan.
Gaji itu termasuk dalam 10 besar gaji tertinggi skuad Chelsea 2023/2024.
"Sejak Februari agen saya menyewa orang untuk meninjau ulang laga-laga yang saya jalani dan di mana saya harus berkembang, bagaimana memosisikan diri saya, dan mengembangkan mental."
"Itu membuat tekanan cukup berkurang dari diri saya dan saya juga berpikir 'mereka bayar saya mahal maka saya harus tampil bagus'," ujarnya.
Moises Caicedo mengaku, peran sosok itu begitu besar untuk dirinya bisa semakin gacor di penghujung musim.
Selain itu, Moises Caicedo juga membeberkan perbedaan antara Brighton dan The Blues.
Bagi Moises Caicedo, di Chelsea mengharuskan pemain untuk banyak berlari demi mendapatkan bola.
"Di Brighton semuanya soal taktik, cuma berhubungan dengan bola 'taktik, taktik, taktik'. Di Chelsea kami lari dan lari, itu sangat sulit bagi saya."
"Di Chelsea, saya selalu berusaha lari lebih sering dan dengan Brighton kami selalu mendapatkan bolanya, dengan Chelsea permainan bolanya berbeda dan kami harus lebih banyak berlari," tuturnya via Perro Chelsea.
Sejumlah fans menganggap hal itu tidak wajar dan menyalahkan sistem kepelatihan Mauricio Pochettino.
Bahkan, lebih banyak lari disebut-sebut sebagai penyebab banyak pemain Chelsea yang cedera.
Meski sebelum Mauricio Pochettino melatih di Cobham pun Chelsea sudah didera badai cedera.
Berbeda dengan Moises Caicedo, Cole Palmer justru menganggap sosok mantan bosnya itu begitu berjasa.
Cole Palmer menyebut, Mauricio Pochettino jadi penentu nasibnya hingga kini bisa masuk skuad senior Inggris di EURO 2024.
Cole Palmer adalah salah satu pemain yang berkembang pesat dan menjadi tulang punggung Chelsea di bawah Mauricio Pochettino.
Mantan pemain Manchester City itu begitu sedih kala sang pelatih menyatakan mundur dari jajaran kepelatihan.
"Dia mungkin alasan utama (saya dipanggil Timnas Inggris), karena pelatih yang lain mungkin tidak memberikan saya kebebasan serta kesempatan untuk melakukan apa yang saya lakukan di Chelsea," kenangnya via 90min.com.
Selain Cole Palmer, sang penyerang, Nicolas Jackson juga dikabarkan begitu terpukul atas hengkangnya sang bos.
Bahkan, rumor sampai menyebut Nicolas Jackson ingin hengkang juga gara-gara hal itu.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.