Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Liga Inggris

Strasbourg bagai Tempat Sampah Chelsea, Frank Leboeuf: Isinya Cuma Bocah, Ga Ada Pengalaman

Gara-gara kepemilikan yang sama (BlueCo), Chelsea sebagai klub yang lebih besar seolah seenaknya membuang segala masalah ke Strasbourg.

Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
sportsmole.co.uk
Pemain Chelsea, Malo Gusto, Nicolas Jackson, Trevoh Chalobah, dan Noni Madueke. Gara-gara kepemilikan yang sama (BlueCo), Chelsea sebagai klub yang lebih besar seolah seenaknya membuang segala masalah ke Strasbourg. 

TRIBUNTERNATE.COM - Klub Prancis Strasbourg bagaikan tempat sampah untuk Chelsea.

Gara-gara kepemilikan yang sama (BlueCo), Chelsea sebagai klub yang lebih besar seolah seenaknya membuang segala masalah ke Strasbourg.

Misalnya saja para pemain muda yang dianggap belum siap berlaga di Liga Premier.

Baca juga: Sifat Rebel Cole Palmer yang Bikin Bintang Chelsea Beda, Guardiola Tahu Sejak di Man City

Baca juga: Mentang-mentang Punya Duit, Todd Boehly dkk Harusnya Ga Ikut Ambil Keputusan, Ex Chelsea: Mana Paham

Hal ini diungkapkan oleh mantan bek Chelsea, Frank Leboeuf.

Saat ini, Strasbourg memang menduduki peringkat kedua klub di Ligue 1 dengan rata-rata umur pemain termuda.

Urutan pertama ada Toulouse dengan 23,6 tahun sedangkan Strasbourg 23,9 tahun.

Untuk pemain di bawah 20 tahun saja, tercatat ada delapan pemain.

Frank Leboeuf menyebut Chelsea terkesan mengirim semua permasalahan klub ke Prancis.

"Kalian mendapat kesan bahwa Chelsea mentransfer masalah-masalah mereka ke Strasbourg."

"Jadi, di sana tidak ada pemain yang berpengalaman, cuma pemain muda, cuma digunakan untuk bisnis pertukaran pemain, semuanya seolah untuk masa depan tapi masa sekarang tidak dipikirkan," kritiknya.

Dalam wawancara itu, Frank Leboeuf, juga mengkritik soal pengambilan keputusan di klub.

Sejak kepemilikan beralih dari Roman Abramovich ke Todd Boehly dan jajarannya, Chelsea memang harus menghadapi keterpurukan.

Todd Boehly dan kawan-kawannya kerap disalahkan akibat manajemen klub yang dianggap tidak becus.

Frank Leboeuf menganggap para petinggi klub kini tidak paham soal situasi dan kondisi sehingga tidak seharusnya mengambil keputusan.

Ketika era Mauricio Pochettino saja, sang pelatih bahkan tidak tahu menahu soal siapa pemain yang akan diboyong ke klub.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved