Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pelajar Terjangkit Sifilis

30 Pelajar di Halmahera Selatan Malut Idap Sifilis: Tidak Hanya Kontak Seksual, Begini Penularannya

Munculnya luka atau lesi pada kulit ini juga menjadi tanda bahwa Sifilis bisa menular ke orang lain selain dengan kontak seksual

|
Kolase TribunTernate.com/Dok canva.com
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, Asia Hasyim (kanan) ketika menjelaskan puluhan pelajar terkonformasi Sifilis, Rabu (6/11/2024). ILUSTRASI Sifilis (kiri). 

TRIBUNTERNATE.COM - Baru-baru ini dilaporkan bahwa 30 pelajar di Halmahera Selatan, Maluku Utara mengidap Sifilis, bagaiamana Sifilis bisa menular?

Hal ini berdasarkan hasil screening kesehatan yang dilakukan Dinas Kesehatan di 31 SMP dan SMA dalam rentang waktu Oktober - September 2024.

Dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Halmahera Selatan, Maluku Utara, Asia Hasyim pada Rabu (6/11/2024), ke 30 pelajar tersebut merupakan laki-laki.

Baca juga: 30 Pelajar di Halmahera Selatan Idap Sifilis, Asia Hasyim: Ini Hasil Screening

"Jadi yang 30 itu semuanya laki-laki. Kemudian rata-rata adalah anak SMA dan SMP. Usia mereka mulai dari 15, 16 dan 17 tahun," ungkapnya.

Untuk menangani penyakit menular tersebut, kata Asia Hasyim, semua tenaga medis di setiap Puskesmas telah diarahkan untuk melakukan pengawasan ketat.

Ini dilakukan agar para pengidap tidak bergerak bebas, dan proses penyembuhannya dipercepat.

"Kalau Sifilis, ada obat anti biotiknya. Jadi masing-masing Puskesmas akan mengawasi wilayah kerja yang ada terkonfirmasi Sifilis," jelasnya.

Dengan adanya puluhan pelajar di Halmahera Selatan terkonfirmasi postifi Sifilis, Asia Hasyim mengimbau orang tua intens mengawasi aktivitas anak-anak.

Pengertian Sifilis

ilustrasi sifilis
ILUSTRASI Sifilis.

Adapun Sifilis atau yang juga dikenal dengan penyakit raja singa, merupakan salah satu jenis Penyakit Menular Seksual (PMS).

Sesuai dengan namanya, penyakit ini sudah pasti dapat menular dengan cepat lewat kontak seksual atau hubungan badan.

Dikutip dari artikel halodoc.com, penyakit raja singa muncul karena infeksi bakteri yang bernama Treponema pallidum.

Ketika bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh, seseorang bisa langsung merasakan gejalanya seperti demam serta muncul luka pada kulit.

Munculnya luka atau lesi pada kulit ini juga menjadi tanda bahwa Sifilis bisa menular ke orang lain selain dengan kontak seksual.

Lantas bagaiamana penularan Sifilis bisa terjadi?

Masih dikutip dari artikel halodoc.com, ketika kita melakukan kontak atau bersentuhan langsung dengan luka pengidap Sifilis, bakteri akan sangat mudah berpindah.

Penularan atau perpindahan bakteri tersebut bisa terjadi melalui berbagai cara berikut.

1. Kontak Seksual

ilustrasi kontak seksual
ILUSTRSI pengaman jika melakukan kontak seksual.

Seperti yang diketahui, kontak seksual menjadi jalur paling utama dan paling sering terjadi dalam kasus Sifilis

Penularannya bisa terjadi secara oral, vaginal, bahkan anal. 

Ketika seseorang yang memiliki luka Sifilis pada organ intimnya melakukan hubungan seks tanpa menggunakan alat pengaman, bakteri akan sangat mudah berpindah ke pasangan. 

Beberapa hari setelah penularan terjadi, luka Siflis akan mulai muncul pada anus, skrotum, vagina, penis, bahkan hingga mulut. 

Sayangnya, orang-orang yang mengidap penyakit ini sering kali tidak menyadari bahwa terdapat luka pada alat kelaminnya. 

Kondisi ini akan mengakibatkan penyebaran yang lebih luas lagi, terutama jika aktif secara seksual atau sering berganti pasangan.

2. Jarum Suntik Tidak Steril

ILUSTRASI jarum suntik
ILUSTRASI jarum suntik (pexels.com/Karolina Grabowska)

Selain kontak seksual, penularan Sifilis juga bisa terjadi karena penggunaan jarum suntik yang tidak steril. 

Ini artinya, orang-orang yang menggunakan obat terlarang secara suntik sudah pasti berisiko terserang penyakit ini, meski tidak melakukan hubungan seksual dengan pengidap.

Proses transfusi darah juga menjadi aktivitas penggunaan jarum suntik yang tidak steril. 

Meski begitu, kondisi ini lebih jarang terjadi karena setiap pendonor akan menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum melakukan donor darah.

3. Penularan Ibu Hamil ke Janin

ILUSTRASI Ibu hamil
ILUSTRASI Ibu hamil (Pexels/freestocks.org)

Jika ibu hamil mengidap Sifilis, risiko penularan pada janin terbilang sangat tinggi. 

Perlu diketahui bahwa Sifilis menjadi gangguan kesehatan yang sangat membahayakan bagi bayi, karena akan meningkatkan risiko terjadinya gangguan tumbuh kembang, kejang, dan kelahiran mati.

Maka penting sekali untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin guna menghindari komplikasi yang tidak diinginkan. 

4. Kontak Langsung dengan Luka Terbuka

ilustrasi luka terbuka
ILUSTRASI luka terbuka.

Luka terbuka pada pengidapSsifilis perlu diwaspadai karena bisa menjadi cara penularan pada orang lain. 

Meski penularan melalui cara ini terbilang jarang, tetapi ini perlu diperhatikan terlebih bagi pekerja di rumah sakit atau pelayanan kesehatan lainnya.
 
Bakteri penyebab penyakit sifilis bisa dengan mudah masuk ke dalam tubuh jika luka yang tidak tertutup di tubuh bersentuhan langsung dengan lesi Sifilis

Hal yang Tidak Menularkan Sifilis

Perlu diketahui bahwa meskipun merupakan jenis penyakit menular, Sifilis tidak bisa menyebar melalui kontak biasa.

Sifilis tidak menular jika berbagi makanan, berpegangan tangan atau berpelukan serta melalui bersin dan batuk.

Jangan hawatir juga jika menggunakan kloset duduk yang sama dengan pengidap, karena sifilis tidak menular melalui benda yang digunakan bersama. (*)

(TribunTernate.com/AntoGani/IgaAlmira)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved