Kunjungi Pelabuhan Terbesar se Indonesia Timur, Sherly Tjoanda: Malut Butuh Sofifi New Port

TRIBUNTERNATE.COM - Calon Gubernur (Cagub) Maluku Utara Sherly Tjoanda berimpian membangun pelabuhan terbesar di Maluku Utara atau disebut Sofifi New port.

Mimpi perempuan berdarah Ambon itu setelah mengunjungi pelabuhan perhubungan terbesar di Indonesia Timur, Makassar New Port.

“Saya datang melihat langsung Makassar New Port untuk merajut mimpi, semua di dunia berawal dari mimpi. Kita melahirkan visi, dan akhirnya program kami akan ada terminal peti kemas Sofifi New port,” ucap Sherly yang disampaikan oleh Juru Bicara Paslon Sherly - Sarbin, Nurlaela Syarif, Jumat (6/12/2024).

Baca juga: Identitas Pemilik Rumah yang Rusak Akibat Longsor di Ternate Maluku Utara

Menurut Nurlaela, Sherly Tjoanda merasa penting membangun bandara dan dermaga di Ibukota Provinsi untuk bisa mengakomodir supply chain ke Pulau Halmahera.

Sherly menambahkan, kedatangannya ke Makassar New Port untuk melihat langsung bagaimana pengoperasian ratusan kapal secara on time.

“Tadi saya melihat integrated, command centernya bukan hanya memprioritaskan produktivitas,  tetapi mereka juga memprioritaskan traffic and safety control  dari semua operator," jelasnya.

Lebih lanjut, kata Sherly, banyak hal yang harus dipelajari dari Sulawesi Selatan dan khususnya Kota Makassar.

“Harapannya Maluku Utara kedepan bisa  berkembang, maju dan memiliki Sofifi New Port secanggih disini,” harap Sherly.

Diketahui, Sherly Tjoanda - Sarbin Sehe merupakan Paslon Gubernur nomor urut 4 yang saat ini unggul berdasarkan quick count Indikator dengan perolehan sebesar 50,73 persen suara.

Baca juga: Persib Bandung Kalah dari Zhejiang FC, Ini Konsekuensinya bagi Liga Indonesia

Perolehan itu unggul jauh bila dibandingkan dengan paslon nomor urut 1 Husain Alting Sjah - Asrul Rasyid Ichsan dengan 25,32 persen suara.

Sementara paslon nomor urut 2 Aliong Mus - Sahril Thahir memperoleh dukungan 11,40 persen suara. Kemudian paslon nomor urut 3 Muhammad Kasuba - Basri Salama meraih 12,55 persen.

Namun, perolehan suara resmi masih menunggu penetapan KPU Maluku Utara, dan saat ini Rapat Pleno Rekapitulasi hasil masih berjalan. (*)