Liga Inggris
Trent Alexander-Arnold Sebut Man City Jagoan setelah Tahun Baru, Bintang Liverpool: Tak Terkalahkan
Bintang Liverpool, Trent Alexander-Arnold, mengaku terkejut dengan keterpurukan Manchester City musim ini.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Bintang Liverpool, Trent Alexander-Arnold, mengaku terkejut dengan keterpurukan Manchester City musim ini.
Dengan rentetan kekalahan dan minim kemenangan, Manchester City kini turun ke urutan empat klasemen dengan 27 poin, selisih delapan angka dari Liverpool di puncak.
Trent Alexander-Arnold meyakini, Manchester City akan mulai kembali gacor setelah tahun baru.
Baca juga: Penyebab Pep Guardiola Dituduh Arogan, Fabio Capello Ungkap Alasan: Sikap Bos Man City ke Pemain
Baca juga: Bruno Guimaraes Siap Gabung Man City di Januari, Fans: Kalau Serius Cepat Beli Bintang Newcastle
"Ini hal yang sangat megejutkan bagi semua orang. Saya selalu bilang bahwa kalau kalian punya kesempatan untuk mengalahkan Man City, maka itu selalu sebelum Natal."
"Saya pikir mereka masih berusaha menemukan ritme yang tepat dalam tiga, atau empat bulan di awal musim lalu setelah Natal ada Tahun Baru, di titik itu kalian bisa melupakan keinginan untuk mengalahkan mereka."
"Jujur, kalian lupakan saja keinginan mengalahkan mereka, karena tidak semua tim mampu."
"Sekalinya mereka klik di sekitar Tahun Baru, mereka bakal lima bulanan tanpa kalah dan mungkin imbang cuma satu dua, tapi mereka akan terus menang."
"Saya tidak kaget kalau kejadiannya seperti itu lagi," tuturnya via Sky Sports.
Pep Guardiola Dituduh Arogan
Apa yang menyebabkan pelatih Manchester City, Pep Guardiola, sampai dituduh memiliki sikap arogan?
Hal itu dilontarkan oleh mantan pelatih Real Madrid, Fabio Capello.
Menurutnya, Pep Guardiola arogan karena hanya fokus untuk pencapaian dirinya sendiri dan bukan para pemain.
Fabio Capello menyampaikan kritik pedas ini ketika Manchester City tengah terpuruk di pertengahan musim.
"Guardiola itu pelatih yang hebat, tapi sangat terlalu arogan dan lancang. Kadang-kadang, ia bahkan gagal mendapat trofi karena dia mau membuktikan bahwa dialah yang menang dan bukan pemainnya."
"Jadi dia mengeluarkan para pemain kunci saat laga besar. Itulah percobaan untuk mengalihkan sorotan dan penghargaan dari skuadnya," kritiknya via Sky Sport.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.