Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Imlek 2025

Daftar Tradisi Penting Imlek 2025, Sarat Harapan di Tahun Baru

Misalnya saja menghias rumah dengan warna merah. Selain itu, Imlek juga memiliki hidangan khas.

Editor: Isvara Savitri
Tribunnews/Jeprima
Warga keturunan Tionghoa saat melakukan sembahyang di Kim Tek Le atau Vihara Dharma Bakti, Petak Sembilan Glodok, Jakarta Barat, Kamis (11/2/2021). Perayaan Imlek tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya dimana pada masa pandemi peribadatan di malam imlek ditiadakan. Namun pihak vihara tetap membuka bagi masyarakat yang ingin beribadah mulai pukul 06.00 WIB hingga 16.00 WIB. Pihak penyelenggara juga membatasi jumlah umat yang berdoa pada hari imlek, maksimal 50 orang dengan metode nomor antrean untuk menghindari kerumunan saat melakukan ibadah. 

TRIBUNTERNATE.COM - Imlek 2025 sebentar lagi tiba.

Umat Konghucu bersiap menyambut.

Imlek bukan saja soal perayaan, tetapi juga tradisi yang dibawa turun temurun.

Ada harapan baik dan simbol yang kuat dalam tradisi tersebut.

Misalnya saja menghias rumah dengan warna merah.

Selain itu, Imlek juga memiliki hidangan khas.

Berikut enam tradisi utama dalam perayaan Imlek yang kaya akan nilai budaya dan spiritualitas.

1. Membersihkan dan Mendekorasi Rumah dengan Benda Merah

Merah adalah warna utama untuk festival ini.

Warna merah diyakini sebagai warna keberuntungan untuk Tahun Baru Imlek, yang melambangkan kemakmuran dan energi yang menangkal roh jahat dan hal-hal negatif. 

ILUSTRASI Tahun Baru Imlek atau Lunar New Year.
ILUSTRASI Tahun Baru Imlek atau Lunar New Year. (Pexels.com/Balasz Simon)

Lentera merah digantung di jalan-jalan; syair-syair merah dan gambar-gambar Tahun Baru ditempel di pintu-pintu.

2. Persembahan untuk Leluhur

Menghormati orang yang telah meninggal merupakan tradisi Tahun Baru Imlek yang masih dijunjung tinggi. 

Banyak orang Tionghoa mengunjungi makam leluhur sehari sebelum Tahun Baru Imlek, mempersembahkan kurban kepada leluhur sebelum makan malam bersama.

Hal ini untuk menunjukkan bahwa mereka membiarkan leluhur mereka "makan" terlebih dahulu dan menambahkan gelas serta menaruhnya di meja makan pada malam Tahun Baru.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved