Sherly Tjoanda
Sherly Tjoanda Hiasi Makam Benny Laos, tanpa Senyum Ungkapkan Kerinduan: Sudah 100 Hari di Surga
Calon Gubernur Maluku Utara terpilih, Sherly Tjoanda, mengunjungi makam mendiang suaminya, Benny Laos.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
"Hi Papi @benny.laos ..,
Liburan taon ini terasa beda tanpa papi …
Kangenn bangett ama papi … banyak teman teman papi yang juga kangen ama papi ..
Koko, Edrick en Lyn semakin dewasa dan mandiri… Jangan khawatir papi … kita saling jaga, saling sayang dan cinta papi akan selalu hidup bersama dengan kami sampai kita berjumpa lagi
Papi How r u up there ???
Salam sayang ama Tuhan …
“Happy Birthday Jesus”
We Love u all … Salam juga buat kong," tulisnya.
Kaleidoskop Politik Sherly Tjoanda
Berikut ini kaleidoskop perjalanan politik calon Gubernur Maluku Utara terpilih, Sherly Tjoanda.
Kehidupan Sherly Tjoanda berubah 180 derajat hanya dalam beberapa bulan saja sejak kematian tragis sang suami, Benny Laos.
Sherly Tjoanda mau tidak mau menggantikan Benny Laos mencalonkan diri di Pilgub Malut 2024 bersama Sarbin Sehe.
1. Desakan setelah Meninggalnya Benny Laos
Sherly Tjoanda langsung menghadapi tekanan besar setelah kehilangan Benny Laos.
Bagaimana tidak, setelah meninggalnya Benny Laos dalam kebakaran speedboat di pertengahan Oktober 2024 lalu, Sherly Tjoanda sudah harus membuat keputusan besar.
Pasalnya, sudah menjadi aturan dari KPU untuk hanya memberi waktu tujuh hari mencari pengganti Benny Laos.
Momen itu terjadi tepat sehari setelah insiden nahas kebakaran kapal yang ditumpangi Benny Laos dan timnya.
Sehari setelah kecelakaan tanggal 12 Oktober 2024 itu, Sherly Tjoanda yang masih berduka sudah harus memberi keputusan besar sebagai calon Gubernur Maluku Utara.
"Belum (di rumah sakit), saya masih di Bobong. Jadi kejadiannya di Bobong. Bobong itu Taliabu, salah satu kabupaten di Maluku Utara, tanggal 12 Oktober kejadiannya."
"Kemudian besok paginya tangal 13 pagi saya masih ada di Bobong karena menunggu helikopter mengevakuasi saya, karena di Bobong itu tidak ada lapangan terbang."
"Dan waktu itu Pak Alimin, Ketua Partai Gelora (Malut), datang ke saya dan bertanya, karena KPU itu hanya memberikan waktu tujuh hari sejak kejadian, dan harus ada penggantinya segera."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.