Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Ramadan 2025

Begini Cara Bangun Sahur agar Tidak Kesiangan, Besok Hari Pertama Puasa Ramadan 2025

Simak cara bangun sahur agar tidak kesiangan untuk menyambut puasa hari pertama yang jatuh pada besok, Sabtu 1 Maret 2025 versi Muhammadiyah.

|
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Unsplash/@saseko
CARA BANGUN SAHUR - Ilustrasi orang tidur diambil dari Unsplash. Simak cara bangun sahur agar tidak kesiangan untuk menyambut puasa hari pertama yang jatuh pada besok, Sabtu 1 Maret 2025 versi Muhammadiyah. 

"Ada perbedaan antara mazhab Syafi'i dengan mazhab Maliki, kalau mazhab Syafi'i satu hari satu niat," kata ustaz yang akrab disapa UAS tersebut.

"Jadi kalau besok puasa, niat hari ini sekali, nawaitu shouma ghodin an adha'i fardhi syahri romadhona hadihisshanati lillahi ta'alaa untuk satu hari," ujarnya.

"Tapi kalau mazhab Maliki ndak, mazhab Maliki bisa niat itu satu paket. Jadi satu Ramadhan itu untuk 29 atau 30 hari, nawaitu shouma syahri romadhon aku berniat untuk sebulan Ramadhan ini lillahi ta'alaa," pungkasnya.

Ustaz Abdul Somad menjelaskan dalam hal membaca niat puasa Ramadhan menyesuaikan dengan mazhab yang diikuti masing-masing orang.

Inilah bacaan niat puasa ramadhan sebulan sekaligus lengkap arab, latin beserta terjemahannya;

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ كله ِللهِ تَعَالَى

 Nawaitu shauma syahri ramadhaana kullihi lillaahi ta’aalaa

"Artinya: Aku niat berpuasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta'ala.

Ini artinya, niat puasa memang diperbolehkan untuk dibaca sekaligus untuk sebulan penuh namun tergantung mahzab yang dianut.

Namun Ustaz Abdul Somad menjelaskan ini dilakukan mazhab Maliki.

"Kalau ada yang pakai (niat) untuk sebulan, pakai. Dalilnya mana, ayat Quran, syahru ramadhan, (itu) sepaket," ujar Abdul Somad.

Doa Buka Puasa

Rasulullah SAW memerintahkan umat muslim yang berpuasa untuk menyegerakan berbuka puasa ketika waktunya tiba.

Nabi Muhammad SAW juga biasanya berbuka sebelum menunaikan salat magrib dan bukan menunggu salat magrib selesai baru berbuka, dikutip dari buku Panduan Ramadhan (2007) terbitan Tim Pustaka Muslim.

Kita disunahkan untuk berbuka dengan kurma serta air. Jika tidak ada kurma, bisa digantikan makanan manis untuk memulihkan kekuatan.

Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW ketika berbuka beliau membaca doa berikut ini:

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

“Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah (artinya: Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan
insya Allah)”

Adapun doa berbuka yang tersebar di tengah-tengah kaum muslimin yaitu:

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

“Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthortu (Ya Allah, kepada-Mu aku berpuasa dan kepada-Mu aku berbuka)”

Doa ini berasal dari hadits hadits dho’if (lemah). Sehingga cukup do’a shahih yang kami sebutkan di atas yang hendaknya jadi pegangan dalam amalan.

(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved