Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Oknum Pegawai Dishub Ternate Dilaporkan atas Dugaan Penganiayaan

"Disayangkan, seorang petugas yang bertugas melayani masyarakat, namun melakukan kekerasan ke perempuan, "kata kuasa hukum pelapor Bahtiar Husni

Penulis: Randi Basri | Editor: Munawir Taoeda
Tribunternate.com/Randi Basri
HUKUM: Korban saat didampingi kuasa hukumnya (tengah) melaporkan ke Satreskrim Polres Ternate, Maluku Utara, Senin (14/4/2025). 

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Ramla Malik (52) warga Kelurahan Tomajiko Hiri, Ternate Barat melaporkan oknum pegawai honorer Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Ternate atas nama Risal alis Amag ke Polres Ternate.

"Jadi terlapor ini dilaporkan atas dugaan penganiayaan, "kata kuasa hukum pelapor Bahtiar Husni, Senin (14/4/2025).

Menurutnya, terlapor merupakan pegawai honorer pengamanan bertugas di Pelabuhan Sulamadaha rute Ternate-Hiri.

Aksi tindakan kekerasan tersebut sempat di video dengan durasi 1 menit 54 detik, dan viral di media sosial.

Baca juga: Gempa Bumi 3,9 Magnitudo Guncang Wilayah Labuha Halmahera Selatan

Dikatakan, pihaknya sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan oknum honorer tersebut.

"Sangat disayangkan, seorang petugas yang bertugas melayani masyarakat, namun melakukan kekerasan ke perempuan, "jelasnya.

Ia berharap Kadishub Kota Ternate Mochtar Hasim terutama Wali Kota Ternate mengambil tindakan tegas terhadap yang bersangkutan.

"Bila perlu yang bersangkutan dipindahkan dari Pelabuhan Sulamadaha, informasi yang kami dapatkan dari beberapa masyarakat, oknum tersebut melakukan pelayanan yang tidak baik, bahkan melakukan cara-cara yang tidak wajar, "bebernya.

Ia juga berharap Polres Ternate diproses lebih lanjut hingga ada kepastian hukum penetapan tersangka, dan penjatuhan hukuman.

Untuk diketahui, hal ini bermula saat korban ingin melakukan penyeberangan dari Ternate-Hiri menggunakan kapal kayu, namun dicegat petugas, dengan alasan sudah penuh. 

Padahal, pelayanan pelabuhan ini tidak ada pemberlakuan pembelian tiket, warga biasanya membayar secara tunai setelah tiba di pelabuhan tujuan.

Korban tidak terima diturunkan sendirian, karena motor kayu itu harusnya memuat 21 penumpang.

Namun, saat itu sudah ada 25 penumpang ditambah korban jadi 26. Sehingga merasa tidak ada keadilan dan melakukan protes terhadap petugas.

Baca juga: TAPD Ternate Minta OPD Segera Sampaikan Progres Capaian PAD

Terpisah, Kadishub Kota Ternate Mochtar Hasim dikonfirmasi mengatakan pihaknya menunggu setelah meminta keterangan semua pihak.

Selain itu Kasat Reskrim Polres Ternate AKP Widya Bhakti Dira ikut membenarkan laporan tersebut.

"Sudah diterima pastinya setiap laporan masyarakat masuk akan ditindaklanjuti, "pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved