Penyaluran Minyak Tanah di Kelurahan Gamalama Ternate Bermasalah, Lurah Ancam Cabut Izin

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Penyaluran minyak tanah di Kelurahan Gamalama, Kota Ternate Tengah bermasalah.

Itu terungkap setelah Camat Ternate Tengah Fahmi Basya Amin melakukan sidak di pangkalan Ferry Thio, Kamis (24/4/2025).

Menurut Fahmi, sidak dilakukan menyusul SE Setda Kota Ternate terkait pengawasan retribusi di pangkalan tiap kelurahan.

"Kita temukan ada penyalahgunaan, karena data pengguna dan realisasi tidak sesuai, "beber Fahmi.

Baca juga: Gubernur Maluku Utara Tegaskan Dokumen Musrenbang Jangan Hanya Jadi Tumpukan Kertas

Sementara Lurah Gamalama Mochtar Umasangaji ketika dikonfirmasi menegaskan bahwa jika terjadi penyalahgunaan, maka dirinya tidak segan-segan mengeluarkan rekomendasi ke Bagian Ekonomi Setda Kota Ternate untuk mencabut izin operasi pangkalan.

"Kalau ada penyalagunaan, saya keluarkan rekomendasi untuk mencabut izin pengoperasiannya, "tegas Mochtar.

Data yang diperoleh Tribunternate.com dari Pemerintah Kelurahan Gamalama, kuota minyak tanah 8 ton per bulan dengan jumlah pengguna 432 jiwa.

Baca juga: Pembatasan Aktivitas Warga Tidore di Hari Jumat Dapat Dukungan Pimpinan Daerah Muhammadiyah

Dari jumlah tersebut, pengguna mendapatkan jatah minyak tanah dalam satu bulan 10 liter per jiwa.

Sehingga secara keseluruhan minyak tanah yang disalurkan kepada pengguna sebanyak 4.320 liter.

Sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) dari total 8000 liter, 3.680 liter dijual diluar harga HET. (*)