Mengenal Iksan Subur: Dari Guru, Birokrat 23 Tahun, Kini Jadi Wakil Rakyat di DPRD Maluku Utara

TRIBUNTERNATE.COM,SOFIFI- Nama Iksan Subur bukanlah sosok baru di dunia birokrasi Maluku Utara.

Saat ini, ia aktif sebagai anggota DPRD Maluku Utara dari Fraksi Partai Hanura, setelah meniti karier panjang lebih dari dua dekade di pemerintahan daerah.

Perjalanan Pendidikan

Iksan memulai pendidikan dasar pada tahun 1986, kemudian melanjutkan ke SMP pada 1989, SMA pada 1992, dan berhasil menamatkan kuliah S1 di Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon pada 1997.

Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Aziz Hasyim, Akademisi Unkhair Ternate dan Penggerak Diskursus Publik Malut

Ia kemudian melanjutkan studi S2 di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 2005, dan menyelesaikan S3 di Universitas Negeri Manado (Unima) pada 2018.

“Dunia kampus punya suka duka tersendiri, ada juga kisah cinta di masa itu. Tapi yang penting, semua jenjang pendidikan memberi saya banyak pengalaman berharga,” ujarnya kepada Tribunternate.com, Rabu (24/9/2025).

Di masa kuliah, Iksan juga sempat bergabung dengan Pergerakan Mahasiswa Muslim Indonesia (PMII), meski ia mengaku lebih banyak fokus pada studinya.

Karier Birokrasi 23 Tahun

Sebelum masuk ke politik, Iksan Subur dikenal sebagai birokrat ulung.

Ia memulai karier sebagai guru, kemudian dipercaya menjadi kepala sekolah SMP dan SMA. Setelah itu, ia masuk ke lingkaran birokrasi Kabupaten Halmahera Selatan.

Berbagai posisi strategis pernah ia emban, mulai dari Kepala Seksi dan Kepala Bidang di Bappeda Halmahera Selatan, Sekretaris Dinas Pertambangan dan Plt Kepala Dinas Pertambangan, Kepala Kantor Pelayanan Terpadu

Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP), Sekretaris Dinas Pendidikan dan Sekretaris Dinas PU, Kepala Badan Perencanaan Desa, Camat, Kepala DKP, Kepala BPBD, Staf Ahli, hingga terakhir menjabat sebagai Kadis Perhubungan

Total, Iksan mengabdi di dunia birokrasi selama 23 tahun, mendampingi empat Bupati Halmahera Selatan, Muhammad Kasuba (dua periode), Baharain Kasuba (satu periode), dan Usman Sidik (satu periode).

Beralih ke Dunia Politik

Setelah menapaki jabatan eselon II, Iksan mencoba mengikuti asesmen Sekretaris Daerah (Sekda), namun gagal.

Dari situlah ia memutuskan untuk mencari tantangan baru.

“Karier birokrasi saya sudah mentok di eselon II. Saya berpikir, menunggu pensiun sebagai Sekda itu hampir mustahil. Karena itu, saya bergeser ke dunia baru: politik,” ungkapnya.

Kini, ia duduk sebagai wakil rakyat di DPRD Maluku Utara. Pengalaman panjang di birokrasi menjadi bekal penting dalam menjalankan fungsi legislasi, pengawasan, dan kemitraan dengan pemerintah daerah.