Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Waspadai 4 Gangguan Pencernaan Anak Ini, Ada Diare

Diare termasuk gangguan pencernaan yang paling umum pada anak. Kondisi ini bisa membahayakan jika disertai dengan dehidrasi

Editor: Munawir Taoeda
Kompas.com
KESEHATAN: Terdapat beragam gangguan pencernaan anak yang sebaiknya diperhatikan orangtua sebelum terlambat, salah satunya diare 

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - para orang tua sepatutnya waspadai dengan 4 gangguan pencernaan anak ini, ada diare.

Dilansor KOMPAS.com, terdapat beragam gangguan pencernaan anak yang sebaiknya diperhatikan orangtua.

Sebab, gangguan tersebut dikhawatirkan bisa menjadi parah. Berikut beberapa di antaranya menurut dokter. 

Masalah pencernaan pada anak

1. Diare

KESEHATAN: Terdapat beragam gangguan pencernaan anak yang sebaiknya diperhatikan orangtua sebelum terlambat. Salah satunya diare.(Shutterstock/Tatyana Dzemileva)
KESEHATAN: Terdapat beragam gangguan pencernaan anak yang sebaiknya diperhatikan orangtua sebelum terlambat. Salah satunya diare.(Shutterstock/Tatyana Dzemileva) (Kompas.com)

Baca juga: Kapan Pencairan BSU 2025 ke Rekening Himbara, Simak Jadwal dan Cara Cek Penerima dari JMO

Diare termasuk gangguan pencernaan yang paling umum pada anak. Kondisi ini bisa membahayakan jika disertai dengan dehidrasi. 

"Diare rata-rata terjadi ketika anak BAB (buang air besar)-nya lebih sering dan fesesnya cair dibandingkan biasanya."

"Hal yang paling ditakutkan dari diare itu kekurangan cairan atau dehidrasi."

Jelas dokter spesialis anak subspesialis gastrohepatologi, dr. Himawan Aulia Rahman, Sp.A, Subsp.G.H.

Itu ia sampaikan dalam Media Discussion bersama RS Pondok Indah Group di Bouclette Deli, Jakarta Pusat, Rabu (18/6/2025).

Gejala dehidrasi bisa berupa mulut kering, anak tampak lemas, menangis tanpa air mata, atau jarang buang air kecil.

Saat tanda-tanda ini muncul, segera konsultasikan ke dokter.

2. Sembelit

Sembelit atau konstipasi bisa terjadi pada anak, terutama saat transisi makanan atau kurang konsumsi serat.

"Sembelit terjadi ketika frekuensi BAB anak jarang dan keras fesesnya sehingga anak kesakitan atau menangis kalau sedang BAB, "ujar dia.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved