Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pemprov Malut

Sherly Laos Ogah Berhenti Perjuangkan Sofifi, Gubernur Maluku Utara Minta Langsung Presiden Prabowo

Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, tidak mau berhenti memperjuangkan ibu kotanya, Sofifi.

|
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Istimewa
SHERLY PERJUANGKAN SOFIFI - Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, tidak mau berhenti memperjuangkan ibu kotanya, Sofifi. Sherly Laos sejak dilantik menjadi gubernur selalu menyampaikan harapannya untuk Sofifi. 

"Dan satu lagi mohon maaf pak, kita ibu kota Sofifi itu masih kelurahan status administrasinya, mohon Sofifi diberi kesempatan untuk bisa DOB dan kami bisa menjadi kota yang mandiri sebagaimana ibu kota seharusnya," lanjutnya.

Menjawab sejumlah permintaan dari Sherly Laos, Prabowo Subianto mengaku akan mempercepat proses pembangunan.

"Jadi, saya sangat optimis 4-5 tahun lagi pembangunan akan lebih kita percepat."

"Saya kira itu Ibu Gubernur, terima kasih atas semangat Ibu Gubernur, dan seua jajarannya, dan selamat Maluku Utara sekarang provinsi yang pertumbuhannya paling tinggi di seluruh Indonesia," jawabnya.

Sherly Laos Perbaiki Rumah Para Warga

Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, mendatangi rumah-rumah warga yang akan diberikan bantuan.

Sherly Laos dan jajarannya mendatangi sejumlah Rumah Tidak Layak Huni atau RTLH di Kabupaten Halmahera Timur.

Di setiap kedatangannya di suatu rumah, Sherly Laos selalu disambut dengan kisah-kisah baru yang menyayat hati.

Maka dari itu, Sherly Laos dan Pemprov Malut menjamin bahwa bantuan yang akan diberikan sesuai dengan kebutuhan para warga.

Sehingga tidak serta merta perbaikan rumah saja.

"“Saya tak pernah mimpi rumah ini akan diperbaiki.”

Kalimat itu keluar pelan dari Ibu xxx, matanya berkaca-kaca saat kami duduk di teras rumah kayu yang sudah mulai miring. Dindingnya rapuh, atapnya bocor di sana-sini. Tapi senyumnya tetap hangat, menyambut kami yang datang untuk meninjau langsung kondisi rumahnya.

Hari itu kami menyambangi beberapa rumah warga calon penerima bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kab Halmahera Timur. Setiap pintu yang kami ketuk, membuka cerita — tentang perjuangan hidup, tentang harapan yang perlahan memudar, dan tentang keteguhan hati bertahan di tengah keterbatasan.

Kami mendengarkan, mencatat, dan merasakan langsung apa yang mereka alami. Karena bagi kami, hadir bukan sekadar melihat — tapi merasakan dan memastikan bahwa intervensi yang diberikan betul-betul menjawab kebutuhan mereka.

Kami ingin setiap bantuan tepat sasaran. Bukan hanya karena tugas, tapi karena tanggung jawab moral untuk menjangkau mereka yang rentan dan sering terpinggirkan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved