Pemprov Malut
3 Topik Obrolan Sherly Laos dengan Menhub, Gubernur Maluku Utara: Malut seperti Terisolasi
Berikut ini adalah tiga topik diskusi Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, dengan Menteri Perhubungan RI, Dudy Purwagandhi.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNTERNATE.COM - Berikut ini adalah tiga topik diskusi Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, dengan Menteri Perhubungan RI, Dudy Purwagandhi.
Selain bersama Menhub, Sherly Laos juga berdiskusi dengan ajaran Dirjen Perhubungan Laut dan Udara.
Diskusi tersebut digelar di Kantor Kemenhub, Jakarta, pada Senin, 4 Juli 2025.
Baca juga: Atlet Cilik Ternate Heboh Minta Peluk Sherly Laos, Langsung Teriak saat Dipeluk Sang Gubernur
Baca juga: Sherly Laos Bikin Kaget, Tiba-tiba Angkat Jabatan Penyuluh Pertanian: Habis Pensiun Jadi Staf Ahli
Sherly Laos memusatkan diskusi dengan kondisi Maluku Utara yang masih cenderung terisolasi.
Apalagi dengan wilayah Ibu Kota, Sofifi, yang belum memiliki akses udara langsung.
Hal itu dijelaskan Sherly Laos dalam unggahan Instagram @s_tjo pada Selasa, 8 Juli 2025.
"Dalam pertemuan ini, kami berdiskusi mendalam soal:
1. Solusi jangka menengah soal bandara skala nasional terdekat dengan Sofifi.
Kami mendorong segera hadirnya konektivitas udara langsung Jakarta – Sofifi (melalui bandara alternatif terdekat) sebagai game changer percepatan pertumbuhan ibukota provinsi Maluku Utara. Ini bukan soal gengsi, tapi soal efisiensi layanan publik dan daya saing daerah.
2. Pengembangan Pelabuhan Matui di Halbar dan Pelabuhan di Halmahera Utara , untuk kesiapan ekspor produk turunan kelapa dan hasil pertanian/perikanan lainnya.
Maluku Utara tak bisa hanya kirim bahan mentah terus-menerus. Kita butuh pelabuhan yang siap untuk ekspor berstandar industri.
3. Trans Kiera - Rencana Makro Transportasi Maluku Utara yang kami siapkan akan meliputi darat, laut, udara—terintegrasi secara fisik, jadwal, dan sistem pembayaran," tulis sang gubernur.
Atlet Peluk Sherly Laos
Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, baru saja menghadiri acara penutupan Turnamen Karate Gubernur Maluku Utara Cup 2025.
Ada seorang atlet cilik asal Kota Ternate yang tampak begitu bahagia bisa memeluk sosok Sherly Laos.
Dalam acara yang diikuti 600 peserta dari Maluku Utara, Sulawesi Utara, Maluku, hingga Papua tersebut, Sherly Laos sempat memanggil beberapa anak.
Kedatangan Sherly Laos langsung disambut heboh oleh para peserta dan penonton.
"Senang ikut turnamen gini?" tanya Sherly Laos kepada atlet perempuan dari Lemkari Kota Ternate.
"Senang sekali," jawab gadis kecil berbaju oranye tersebut.
"Ibu mau peluk!" pinta gadis itu kepada Sherly Laos.
Sang gubernur tanpa ragu langsung memeluk anak itu yang tampak begitu bahagia mendapat pelukan Sherly Laos.
Beberapa atlet cilik lain juga ikut serta dalam pelukan Sherly Laos.
"Kamis, 3 Juli 2025 - Saya menghadiri penutupan Turnamen Karate Gubernur Maluku Utara Cup 2025. Sebanyak 600 peserta dari Maluku Utara, Sulawesi Utara, Maluku, hingga Papua ikut bertanding. Bukan sekadar turnamen, ini adalah ajang silaturahmi sekaligus unjuk kualitas dan keberanian generasi muda timur Indonesia.
Selamat untuk semua pemenang, terutama kontingen Sulawesi Utara yang keluar sebagai juara umum!
Tapi di balik piala dan medali, saya sadar: masih banyak PR. Dari sistem pembinaan, ketersediaan pelatih bersertifikat, sampai sarana latihan di m#Mauku Utara. Kita ingin bukan cuma menjadi tuan rumah — tapi juga rumah bagi prestasi.
Dan untuk semua atlet yang belum juara — percayalah, keberanianmu untuk bertanding adalah kemenangan tersendiri.
Karena dalam dunia olahraga, yang dicari bukan hanya siapa yang paling kuat — tapi siapa yang tak berhenti mencoba.
“Piala bisa dimenangkan siapa saja. Tapi mental juara dibangun oleh mereka yang tetap berdiri setelah jatuh.”
Sampai jumpa di turnamen berikutnya. Maluku Utara, kita terus bergerak." tulis Sherly Laos.
Rahasia Sherly Laos
Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, punya cara tersendiri untuk memahami kebutuhan masyarakatnya.
Seperti diketahui, Sherly Laos menjadi gubernur untuk menggantikan mendiang suaminya, Benny Laos.
Sherly Laos tidak punya latar belakang resmi sebagai politisi dan hanya menjadi pendamping suaminya.
Sejak dilantik menjadi gubernur, Sherly Laos harus bisa memahami kebutuhan warganya.
Yakni dengan turun langsung ke lapangan bertemu tatap muka dengan para warga.
Hal ini diungkapkan Sherly Laos dalam unggahan terbarunya saat mengunjungi warga yang berkebutuhan khusus.
"Tanpa latar belakang birokrasi atau politik, gimana caranya saya bisa ngerti kebutuhan masyarakat?”
Pertanyaan ini sering sekali muncul. Jawaban saya sederhana: Saya turun langsung.
Mampir ke rumah warga, liat dapur dan kamar mandi mereka, dengar cerita mereka. Saya keliling pasar, kunjungan ke sekolah, kampus, audensi dengan tokoh masyarakat.
Baca komentar dan DM juga. Saya belanja masalah—langsung dari sumbernya.
Lalu saya cocokkan dengan data, supaya solusinya tepat dan bisa dikerjakan.
Nggak semua masalah bisa saya selesaikan sekaligus. Tapi saya mulai dari kebutuhan dasar dulu yaitu pendidikan, kesehatan dan rumah tinggal." tulis Sherly Laos.
Sherly Laos Peluk Warga
Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, memeluk seorang warga yang menangis.
Warga yang merupakan ibu satu anak itu terharu karena mendapat bantuan dari Pemprov Malut.
Diketahui, Sherly Laos memberikan bantuan warga di Dusun Rawa Badak, Desa Amasing Kota, Bacan, Halmahera Selatan baru-baru ini.
Sang gubernur mengunjungi beberapa warga, di antaranya adalah ibu satu anak bernama Nurbaya.
Tak sekadar bertemu sang gubernur, Nurbaya juga menjadi salah satu penerima bantuan dari Pemprov Malut.
Sherly Laos tengah menjalankan Program Bantuan Modal Usaha Provinsi Maluku Utara.
Nurbaya adalah ibu satu anak yang bekerja di sebuah kafe.
Sedangkan suaminya bekerja sebagai tukang ojek.
Sherly Laos menyarankan Nurbaya agar berjualan di rumah agar bisa menjaga neneknya.
"Bisa jualan? Bisa bikin apa?" tanya Sherly Laos.
"Nasi kuning," jawab Nurbaya.
"Nanti kasih alat set, nanti menyusul alat setnya sama modal usaha, jadi kerja di sini saja, masak, jualan, temenin nenek," kata sang gubernur.
"Nanti nasi kuningnya sudah jadi saya promosi," tambahnya.
Nurbaya tak kuasa menahan tangisnya dan langsung memeluk Sherly Laos.
Pemprov Malut memberikan bantuan sebesar Rp2.000.000 serta peralatan memasak kepada Nurbaya.
Melalui caption unggahannya, Sherly Laos menuliskan kata-kata yang menyentuh soal kondisi warganya yang kesulitan ekonomi.
"Satu atap rumah yang tak lagi bocor, bisa menghapus kekhawatiran bertahun-tahun.
Satu modal untuk jualan nasi kuning, bisa jadi jalan untuk menyekolahkan anak.
Satu pelukan saat mereka merasa dunia abai, bisa menghidupkan kembali semangat yang nyaris padam.
Di saat dunia rasanya diam dan asing,
sebuah pelukan bisa jadi pengingat: kamu masih dilihat, kamu masih berarti.
Karena kadang, yang mereka butuhkan bukan kemewahan, tapi perhatian.
Bukan ucapan besar, tapi tindakan nyata.
“Kita tidak harus menunggu jadi kaya untuk membantu, cukup jadi manusia yang tidak abai"." tulisnya.
Sherly Laos Angkat Jabatan
Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos atau Sherly Tjoanda, tiba-tiba mengangkat jabatan warganya di depan umum.
Sontak, Sherly Laos langsung banjir pujian berkat spontanitasnya itu.
Momen itu pastilah tidak disangka-sangka oleh sosok penyuluh pertanian bernama Ramlan Ruhunusa.
Niat hanya mencurahkan isi hatinya soal tantangan sehari-hari di bidang pertanian, Ramlan malah diangkat jabatannya oleh sang gubernur.
Momen itu terjadi di Subaim, Wasile, Halmahera Timur.
Awalnya, Sherly Laos membuka sesi keluhan para petani dan penyuluh pertanian.
Salah satunya adalah sosok Ramlan, seorang penyuluh pertanian yang sudah bekerja puluhan tahun.
Ramlan penyuluh pertanian Wasile Timur dan Wasile mengeluhkan soal adanya pencemaran tambang serta berkurangnya lahan pertanian.
Ramlan yang sudah mengabdi sejak tahun 1987 juga mengeluhkan soal penugasan yang kurang jelas sehingga dirinya dan rekan-rekannya harus mengunjungi lahan pertanian satu dan yang lainnya dengan jarak jauh.
"Yang pertama, kurang lebih dalam satu musim ini desa ini terdampak dari limbah tambang."
"Kalau kita mau larang tambang tidak ada sudah ada, kemudian karena hulu dari air yang ada ini, adanya di sebelah sini, bendungannya, kemudian dampak dari eksploitasi tambang itu lari ke seluran sawah dan lahan sawah, itu dampaknya sangat mempengaruhi sekali bu."
"Kemudian yang kedua, kami punya lahan dari awal, jadi sejak transmigrasi tercetak itu kurang lebih sekitar 11.000 hektare, sekarang ini yang tersisa hanya 3.700 hektare."
"Yang terakhir, atas nama penyuluh ini kan, kami di sini penyuluh kurang lebih 14 sampai 15 orang, sejak zaman reformasi, penyuluh itu difasilitasi, karena kelasnya penyuluh hari ini di lahan A, besok di lahan B, lahan C, dan seterusnya."
"Penyuluh tidak punya kelas bu, sementara mengajar bapak-bapak tani ini harus berkelompok, makanya dia harus ke sana ke mari, kasihan kami ini penyuluh enggak punya apa-apa bu."
"Mungkin kalau sudah ada realisasi saya sudah enggak kebagian bu, Insya Allah bulan Maret besok saya sudah pensiun, tinggal adik-adik saya yang mungkin bisa menikmati," curhat Ramlan.
Mendengar curhatan panjang dari Ramlan, Sherly Laos sempat bertanya nama sang penyuluh.
Tak disangka-sangka, Sherly Laos tiba-tiba memerintahkan Kepala Dinas Pertanian untuk mengangkat jabatan Ramlan setelah pensiun.
"Pak Kadis, Pak Ramlan habis pensiun diangkat jadi staf ahli kadis pertanian," perintah Sherly Laos.
Sontak, para warga bertepuk tangan, Ramlan pun tersenyum tak bisa berkata-kata.
Melihat adegan itu, para warga memuji Sherly Laos dan memberikan doa terbaik untuk Ramlan.
@iman**: Masha Allah diangkat Staf Ahli. Luar biasa Apresiasinya Bu. Semoga dapat membantu Bu Gubernur dan Pak Kadis untuk memperkuat lumbung pangan di Maluku Utara
@isof**: Tiba tiba menetes air mata, tolong pak kadis. Pak ramlan di angkat staff ahli kadis pertanian. Barakallah pak, sehat selalu. Ibu gub tuhan berkati.
@uti.**: Semangat utk bpk bpk penyuluh pertanian
@mary**: Selamat Pak Ramlan, dedikasinya luar biasa mskipun mngkin slama ini ga diperhatikan pemerintah stmpat. Smg ttp bs berkontribusi mjdkan Haltim mjd lumbung padi MalUt.
@dewi**: Tong kawal sampe Pak Ramlan jadi Staf Ahli Kadis Pertanian di Haltim
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.