Pemkot Tidore
Gelar Lokakarya Maritim, Ini Harapan Wakil Wali Kota Tidore Ahmad Laiman
"Pariwisata di Tidore kini semakin berkembang, tetapi wisata penyelaman bawah air belum menjadi daya tarik utama, "ungkap Ahmad Laiman
Penulis: Faisal Amin | Editor: Munawir Taoeda
TRIBUNTERNATE.COM, TIDORE - Sebagai upaya menjaga warisan budaya bawah air di Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara.
Flinders University Australia bersama Kementerian Kelautan Perikanan berkolaborasi dengan pemerintah kota gelar lokakarya.
Lokakarya tersebut mengangkat Tema 'meninjau kembali situs kapal tenggelam yang pernah diangkat dan dijarah di Indonesia dalam kerangka pengembangan terintegrasi untuk menjaga warisan budaya bawah air.'
Kegiatan yang dipusatkan di Aula Sultan Nuku Kantor Wali Kota ini dibuka oleh Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan Ahmad Laiman, Rabu (9/7/2025).
Rilis
Baca juga: 3.913 KPM di Tidore Terima Bantuan Beras dari Pemerintah Pusat
Pada kesempatan itu Ahmad Laiman mengatakan, Tidore mempunyai sejarah penting, yang dibuktikan dengan adanya peninggalan historis dan arkeologis di darat maupun di bawah air.
Ekowisata terintegrasi situs kapal tenggelam dapat dikembangkan dengan konsep wisata sejarah maritim dan arkeologi bawah air yang bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan perairan, memperhatikan keutuhan budaya setempat, dan memberi manfaat secara ekonomi.
"Pariwisata di Tidore kini semakin berkembang. Tetapi, wisata penyelaman bawah air belum menjadi daya tarik utama, serta belum banyak berperan dalam kegiatan pariwisata, dikarenakan minimnya informasi mengenai spot-spot yang dapat dijadikan lokasi wisata selam.
"Minimnya pengetahuan tentang keberadaan situs kapal tenggelam, menjadikan kita tidak mengetahui besarnya potensi pengembangan situs tersebut untuk peningkatan kesejahteraan dan perekonomian daerah melalui wisata,” Tuturnya.
Lebih lanjut, Ahmad Laiman mengatakan, Tidore dipilih sebagai fokus utama kegiatan ini, mengingat peran pentingnya dalam sejarah Jalur Sutra dan Jalur Rempah Maritim.
Serta signifikansi globalnya dalam peristiwa The First Circumnavigation of the Earth. Ia juga berharap, semoga kegiatan lokakarya ini akan membuka wawasan dan pengetahuan, serta dapat memberi dampak yang bermanfaat bagi pelestarian warisan budaya bawah laut di daerah tercinta ini.
Sementara itu, Mewakili Balai Pelestarian Kebudayaan Maluku Utara, Irwansyah dalam sambutannya mengatakan, dari balai pelestarian, terkait dengan situs cagar budaya bawah air, sudah melakukan upaya sejak tahun 2016.
Kemudian kolaborasi bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan di tahun ini melalui flinders university dan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XXI akan melakukan ekskavasi cagar budaya bawah air di situs soasio.
"Tujuannya adalah untuk mengungkap temuan, salah satunya yaitu indikasi bangkai kapal kayu di situs soasio, InsyaAllah dengan kolaborasi bersama terkait situs bawah air, baik di soasio dan tongowai semakin bisa dikembangkan dan bermanfaat untuk masyarakat Tidore secara umum, tahun kemarin kami juga sudah menetapkan 4 cagar budaya yaitu situs soasio, situs tongowai, temuan meriam taparos dan temuan Meriam pasca pengangkatan 2021,"Jelasnya.
Baca juga: 3 Berita Populer Malut: 2 Pesan Sultan Tidore ke Prabowo - Beasiswa untuk 1.000 Mahasiswa Baru
Sementara itu Profesor dari Universitas Flinders Australian Martin Polkinghorne dalam pemaparannya menyampaikan, project ini merupakan kerjasama antara Australia Flinders University dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Ahmad Laiman Instruksikan Semua Pegawai Tidore Gunakan e-Money |
![]() |
---|
Ikuti Sosialisasi SPM, Yakub Husain Tegaskan Peningkatan Pelayanan Terbaik untuk Masyarakat Tidore |
![]() |
---|
Wakil Wali Kota Tidore Ahmad Laiman Penuhi Undangan Reses Komisi II DPR RI |
![]() |
---|
Pemkot Tidore Ikuti Upacara Pelantikan Lulusan IPDN |
![]() |
---|
Tindaklanjut Kerja Sama, Rektor ITSK Soepraoen Malang Sambangi Pemkot Tidore |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.