Curahan Hati Anak Tete Ali, Warga Morotai yang Viral di Medsos: Pernah Dianggap ODGJ dan Dibully

TRIBUNTERNATE.COM, SOFIFI - Anak perempuan dari Tete Ali, Afrisa Risa, menguggah curahan hatinya di media sosial. 

Ia mengunggah curhatan itu di akun facebooknya @Afrisa Risa.

Afrisa Risa mengungkapkan, perubahan besar dalam kehidupan sang ayah, yang kini dikenal luas berkat media sosial (medsos).

Baca juga: Prakiraan Cuaca Maluku Utara Hari Ini, 4 Agustus 2025: Cek Kondisi Daerahmu

Dalam keterangannya, Afrisa menuturkan bahwa dulunya Tete Ali dianggap sebagai Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) oleh masyarakat sekitar. 

Ia menjadi korban perundungan, terutama dari anak-anak sekolah, bahkan pernah dilempari batu saat berada di rumah warga.

Kondisi itu membuat Afrisa tidak tinggal diam.

"Dulu, sebelum viral, Papa dicap sebagai orang gila. Tiap pagi selalu dibully oleh anak-anak sekolah, bahkan pernah dilempari saat berada di rumah Kong Bocor. Beberapa kali saya melihat Papa dibully. Saya marah anak-anak itu," tulis Afrisa.

Sebagai anak, Afrisa mengaku sering menangis dan merasa terluka saat melihat ayahnya diperlakukan tidak manusiawi.

Afrisa pernah berkelahi oleh anak-anak yang membully Tete Ali, demi membela kehormatan sang ayah.

Namu semua berubah ketika Tete Ali dan Aipda Sibli Siruang, Kasi Humas Polres Pulau Morotai, serta Otu dan Mus, salin mengenal.

Mereka sering menemani Tete Ali. Dan sejak saat itu, kehidupan Tete Ali berubah drastis.

"Setelah Papa mengenal Pak Sibli, dunia Papa berubah. Yang tadinya hinaan kini menjadi pujian. Alhamdulillah, sekarang setiap Papa berjalan, orang-orang yang dulu bilang ‘Tete gila itu,’ sekarang malah bilang, ‘Ayo, minta foto dengan Tete'," tulis Afrisa.

Sosok Tete Ali : Viral di Media Sosia

Tete Ali, lelaki sepuh berusia 83 tahun, lahir di Desa Wayabula, Kecamatan Morotai Selatan Barat, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, pada tahun 1942.

Kini ia menetap di Desa Darame, Kecamatan Morotai Selatan.

Sosoknya dikenal unik dan khas, selalu berjalan kaki membawa tas kecil yang diselempangkan di pundak, serta tak lupa membawa payung. 

Ia hidup seorang diri, setelah ditinggal wafat oleh sang istri. 

Dari total 15 anak yang dimilikinya, kini hanya tiga yang masih hidup.

Meskipun kehidupannya sederhana, kisah hidup Tete Ali penuh warna. 

Popularitasnya melejit di TikTok berkat akun milik Aipda Sibli Siruang dan rekannya Rusdi Kambose (Otu), yang rutin menyiarkan live streaming bersama beliau.

Dalam tayangan-tayangan itu, Tete Ali tampil apa adanya. 

Ia kerap mengeluarkan kata-kata ceplas-ceplos yang membuat warganet tertawa, namun justru itulah yang membuatnya dicintai.

Ia menjadi simbol kejujuran dan kepolosan yang menyentuh hati banyak orang.

Berbagai dukungan dan simpati dari masyarakat membuat Aipda Sibli Siruang mengambil langkah nyata, memberangkatkan Tete Ali ke tanah suci menunaikan ibadah umrah.

Keputusan ini disambut haru banyak kalangan, mengingat sangat jarang lansia dari daerah terpencil seperti Morotai mendapat kesempatan itu.

Sabtu (2/8/2025), Tete Ali tiba di Kota Ternate sekitar pukul 08.00 WIT. Kedatangannya disambut meriah oleh warga dan tokoh masyarakat.

Baca juga: Dukung Ketahanan Pangan, Pemkot Tidore dan Kementan RI Gelar Penanaman Padi

Tete Ali kini bukan hanya dikenal sebagai warga Morotai, tetapi ikon sosial yang menyuarakan nilai-nilai ketulusan, kebahagiaan, dan penghargaan terhadap orang tua.

Ia menjadi bukti bahwa di tengah derasnya arus digital dan modernitas, kisah nyata penuh kejujuran masih mampu menyentuh hati banyak orang.

Dijadwalkan, Tete Ali akan berangkat ke tanah suci untuk menunaikan ibadah Umrah pada 4 September 2025. (*)