Pemkot Tidore
Pemkot Tidore Anggarkan Rp 3,9 Miliar untuk Pembangunan Terminal Transit Kecamatan Oba
Dinas Perhubungan Tidore Kepulauan mengalokasikan anggaran kurang lebih senilai Rp 3,9 Miliar untuk pekerjaan timbunan terminal transit
Penulis: Faisal Amin | Editor: Sitti Muthmainnah
TRIBUNTERNATE.COM,TIDORE - Dinas Perhubungan Tidore Kepulauan mengalokasikan anggaran kurang lebih senilai Rp 3,9 Miliar untuk pekerjaan timbunan terminal transit.
Terminal transit ini merupakan mimpi besar Wali Kota Muhammad Sinen dan Wakil Wali Kota, Ahmad Laiman, untuk menjadikan Kecamatan Oba, sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru
Ketua Komisi III DPRD Kota Tidore Kepulauan, Ardiansyah Fauji, mengatakan bahwa pembangunan Terminal transit merupakan keseriusan Muhammad Sinen dan Ahmad Laiman, untuk menjawab kesenjangan sosial di daratan Oba.
Baca juga: Ini yang Dibahas Bupati Halmahera Timur Ubaid Yakub saat Kunjungi PT Pelni
Adanya terminal tersebut, Ardiansyah berharap, dapat membuka sektor ekonomi baru bagi masyarakat Kecamatan Oba.
Selain dilakukan pembangunan terminal, juga akan dibangun ruko untuk dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.
"Semangat paling dasar membangun Terminal transit di Kelurahan Payahe menjadi solusi mengurai konflik yang selama ini terjadi antara Organda di wilayah Oba dan Kabupaten Halteng," ujarnya saat dihubungi via telepon, Selasa, (5/8/25)
Selain itu, kata Ardiansyah, pentingnya pembangunan terminal transit di Kelurahan Payahe, sebagai penghubung antar Kabupaten Halmahera Tengah, Kabupaten Halmahera Selatan dan Kota Tidore Kepulauan.
"Apabila jalan Payahe - Dehepohodo sudah tuntas dibangun oleh Pemerintah Provinsi, kemudian aktivitas transportasinya lancar, maka kita bisa memotong perjalanan laut yang cukup jauh dari Gane Barat dan Gane Timur (Kabupaten Halsel, red), ke Kota Tidore Kepulaun," tambahnya.
Baca juga: 6 Ramalan Shio Kuda, Kambing, Monyet, Ayam, Anjing, Babi, Besok Kamis 7 Agustus 2025
Ia mengaku, dalam Rancangan Anggaran Biaya (RAB) untuk pembangunan terminal transit di kelurahan payahe, dirancang kurang lebih senilai Rp 28 Miliar.
Pembangunan ini, nantinya dilakukan secara bertahap dengan menggunakan dua sumber pendanaan, yakni APBD Kota Tidore, dan bantuan Kementrian.
"Untuk tahap pertama ini dilakukan pekerjaan timbunan yang telah dialokasian Rp3 Miliar lebih. Sebab di lokasi itu penuh rawa, sehingga membutuhkan perpadatan struktur tanah, agar kedepan ketika dibangun ruko, tidak berpengaruh terhadap struktur tanah," tandasnya. (*)
Cuaca Buruk, BPBD Tidore Minta Warga Tingkatkan Kewaspadaan |
![]() |
---|
Tidore Sabet Juara I dan II Lomba Desa/Kelurahan Tingkat Provinsi Maluku Utara |
![]() |
---|
Pemkot Tidore Gandeng UI dan Kemendagri Bahas Penerapan BLUD 2 Puskesmas |
![]() |
---|
Bunda PAUD Tidore Dorong Penerapan Pembelajaran Deep Learning |
![]() |
---|
DPRD Ternate Dalami Tupoksi BPKAD dan BP2RD Jelang Pengesahan APBD Perubahan 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.