Viral Pengantin Bercadar di Pinrang Ternyata Pria, Tipu Rp 28 Juta Berujung Babak Belur Diamuk Massa

TRIBUNTERNATE.COM - Seorang pria bernama Simpatri (25) ditangkap pihak kepolisian setelah menjadi korban amuk warga di Pinrang, Sulawesi Selatan, Selasa (12/8/2025).

Perkaranya, Simpatri menipu pria berinisial R (27) dengan berpura-pura mengaku menjadi wanita bercadar dengan nama Widya.

Aksi nekat Simpatri baru ketahuan saat hendak melangsungkan akad nikah di kediaman R, Kampung Kalosi, Desa Basseang.

Baca juga: Profil Sudewo, Bupati Pati Viral Tantang 50 Ribu Pendemo, Berikut Rekam Jejak dan Harta Kekayaannya

Video saat warga membuka cadar sang mempelai wanita yang ternyata adalah Simpatri viral di media sosial dan ramai dibagikan di berbagai kanal.

Saat dimintai keterangan, Simpatri mengaku hanya ingin memanfaat korban. 

Tapi dirinya tidak pernah berniat ke Pinrang untuk menikah.

"Saya hanya memanfaatkan saja. Dia (korban) yang ajak kenalan di TikTok dan dia yang ajak menikah," ungkapnya.

Simpatri menambahkan, selama berhubungan dengan korban dirinya sudah menerima uang sebesar Rp 28 juta lebih.

"Jadi perempuan di Tik-tok hanya live-live saja pakai cadar. Datang di Pinrang tanggal 9, selama itu tidak buka cadar kecuali mandi," katanya.

Salah satu warga, M, mengatakan bahwa korban mengenal SM melalui media sosial, lalu diminta menikah.

"Kalau informasinya, korban kenal di medsos. Orangnya bercadar dan minta dinikahi, tapi ternyata laki-laki," ungkapnya.

Terkait, Kapolsek Lembang, Iptu Ridwan Mustari, menyatakan pelaku telah diamankan di Mapolres Pinrang usai laporan warga Desa Basseang diterima.

"Kami sudah amankan pelaku penipuan identitas demi pernikahan dengan pria," ujar Ridwan, Rabu (13/8/2025).

Diketahui kemudian, Simpatri merupakan warga Baubau, Sulawesi Tenggara.

Ia berkenalan dengan R melalui aplikasi TikTok hingga akhirnya resmi berpacaran.

Setelah berkomunikasi intens di medsos, korban sempat mendatangi pelaku di Kota Baubau, dengan niat berkenalan dengan keluarganya.

Namun di Kota Baubau, terduga pelaku membawa korban ke kuburan orang tuanya.

Setelah itu, korban pun mengajak pelaku ke Pinrang untuk menikah.

"Setelah di Pinrang keduanya musyawarah dan ditentukan tanggal pernikahan pada Selasa kemarin," ungkapnya.

Sebelum acara akad nikah, pihak penghulu dan pegawai sara meminta tanda pengenal pelaku. 

Namun pelaku tidak mau menunjukan dokumen yang diminta.

"Dari sana keluarga korban curiga kepada terduga pelaku, sehingga meminta membuka cadar yang digunakan. Saat dibuka ternyata laki-laki," jelas Ridwan.

(Tribun-Timur.com/ Rachmat Ariadi)