TRIBUNTERNATE.COM - Musim hujan sebentar lagi akan datang.
Tentunya banyak persiapan-persiapan yang harus dilakukan, mulai dari mantel hujan, payung dan perlengkapan lainnya.
Apalagi untuk daerah yang terdampak banjir tahunan, tentunya musim penghujan menjadi momok menakutkan terutama di Jakarta.
Banjir tak hanya melanda daerah sekitaran sungai saja, bahkan banjir bisa melanda kawasan perkotaan hingga wilayah dekat pantai.
Menggapi hal ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat turut andil menyikapi keresahan masyarakat akan bencana banjir.
• Ibu Kota Pindah ke Kaltim, Status Daerah Khusus Akan Dicabut dari Jakarta
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengungkapkan jika tantangan besar Indonesia tidak hanya banjir saja, namun juga akan berimbas pada kemacetan serta perubahan iklim.
Hal ini disampaikan oleh Basuki melalui media sosial Instagram, @kemenpupr pada Jumat (04/10/2019) siang.
• Kementerian PUPR Adakan Sayembara Desain Ibu Kota Baru Berhadiah Rp 2 Miliar, Ini Syaratnya
"KabarPUPR – menurut Menteri Basuki Hadimuljono tantangan yang dihadapi kota-kota di Indonesia di masa depan tidak hanya kemacetan dan banjir, namun juga perubahan iklim," tulis akun @kemenpupr.
Dari hal ini Basuki akan membuat sebuah program pembangunan terpadu di pesisir kawasan Jakarta.
Program ini dinamakan dengan Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara (PTPIN) atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).
Adapun tujuan pembangunan ini untuk ternyata untuk memperbaiki tatanan lingkungan di Kota Jakarta.
• Beri Bantuan untuk Korban Gempa Ambon, Kementerian PUPR: Sanitasi dan Air Bersih Sangat Dibutuhkan
"Sehingga program Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara (PTPIN) atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) juga bertujuan sebagai perbaikan lingkungan bagi Kota Jakarta," imbuhnya.
Diharapkan program NCICD ini tidak hanya mengendalikan banjir, namun juga untuk perbaikan lingkungan di Jakarta.
Sehingga ke depannya, lingkungan di Jakarta akan terus berkembang dengan baik.
"NCICD bukan hanya pengendalian banjir tetapi lebih kepada _environmental remediation_ atau perbaikan lingkungan yang memang sudah melebihi daya dukungnya bagi Jakarta untuk dapat dikembangkan ke depan," jelasnya.
Dijelaskan juga, Kementerian PUPR pada tahun 2014 hingga 2019 telah membangun tanggul pantai dan tanggul sungai sebagai tahap fase awalnya.
Di tahun 2014, pembangunan tanggul Tahap I dilakukan di Pluit dengan panjang 75 meter.
Di tahun 2016 hingga 2018, pembangunan Tahap II dengan panjang 4,5 kilometer.
Tahap II ini dilakukan dalam dua paket, yakni:
Paket I berada di Kelurahan Muara Baru, Kecamatan Penjaringan sepanjang 2,3 kilometer.
Sedangkan, Paket II berada di Kelurahan Kali Baru, Kecamatan Cilincing dengan panjang tanggul 2,2 kilometer.
• Menteri Keungan, Sri Mulyani Beri Apresiasi & Penghargaan pada Menteri PUPR, Ini Alasannya
"Pada tahun 2014 ke tahun 2018, Kementerian PUPR telah membangun tanggul pantai dan tanggul sungai sebagai fase awal.
Tahun 2014, pembangunan tanggul Tahap I dilakukan di Pluit sepanjang 75 meter.
Dilanjutkan tahun 2016-2018 pembangunan tahap II sepanjang 4,5 km terdiri dari dua paket.
Paket 1 berlokasi di Kelurahan Muara Baru, Kecamatan Penjaringan sepanjang 2,3 km dan Paket 2 di Kelurahan Kali Baru, Kecamatan Cilincing dengan panjang tanggul 2,2 km
#ncicd
#pengendalianbanjir
#kerjaberdampak," pungkas akun @kemenpupr.
(TribunTernate.com/Sri Handayani)