Warga Sukabumi Diimbau Waspada dengan Potensi Gempa M 8,7 & Tsunami 15 Meter yang Dipicu Megathrust

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi gempa bumi

Sedangkan IX MMI : Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.

Gempa Bumi Guncang Banggai Kepulauan Sulteng Rabu Sore, Tak Berpotensi Tsunami

Kembangkan kearifan lokal

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Asep Suherman mengimbau masyarakat Sukabumi selalu waspada dengan adanya potensi gempa besar yang dipicu megathrust di laut selatan.

Selain itu pihaknya terus berupaya melakukan berbagai langkah dan tindakan. Seperti menyampaikan sosialisasi dalam upaya pengurangan risiko bencana (PRB), membuat jalur evakuasi, hingga pemasangan dan perawatan early warning system (EWS).

''Warga Sukabumi pada intinya harus waspada. Juga kembangkan kearifan lokal yang ada atau pengetahuan dan pengalaman yang ada pada masyarakat,'' imbau Asep di tempat sama.

Upaya PRB ini, lanjut Asep sangat penting. Namun upaya pencegahan dan kesiapsiagaan ini pada masyarakat masih belum mendapatkan perhatian serius.

"Kalau sudah terjadi bencana semua juga pasti turun. Tapi pada pencegahan kadang sejumlah elemen masyarakat belum memberikan perhatian," kata dia.

Menurut Asep pihaknya akan terus berupaya meningkatkan kesadartahuan masyarakat dalam penanganan bencana, terutama dalam PRB. Makanya, dia melanjutkan akan mengaktifkan kembali Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB).

"FPRB ada, dan sangat butuh, tapi kami belum  ketemu dengan pengurus-pengurus yang lama. Tahun ini akan dievaluasi, akan penyegaran lagi," ujar dia.

Sosialiasi Pengurangan Risiko Bencana (PRB) perlu

Penggiat Pariwisata Sukabumi Dadang Hendar menyambut positif sosialiasi PRB untuk pengelola wisata.

Karena pihaknya mendapatkan banyak informasi seputar kebencanaan terutama gempa bumi dan tsunami.

''Sosialisasi pengurangan risiko bencana seperti hari ini sangat diperlukan,'' kata Dadang yang juga sebagai Dewan Pakar Badan Pengurus Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat.

Dadang membenarkan bila bencana itu merupakan sebagai salah satu ancaman. Namun dalam dunia pariwisata, ancaman tersebut bisa menjadi peluang kegiatan wisata.

''Bisa menjadi bahan edukasi kebencanaan, sejarah kebencanaan,'' kata Dadang yang juga Direksi Hotel Augusta Palabuhanratu.

Halaman
1234

Berita Terkini