Virus Corona

Pertanyakan Beda Data Pasien Corona di Pusat dan DKI Jakarta, Karni Ilyas: Pemerintah Tak Siap

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karni Ilyas saat meluncurkan buku 40 Tahun Jadi Wartawan-Lahir Untuk Berita di jalan Pandanaran, Kota Semarang, Jateng, Rabu (29/05/2013). Ia memaparkan perjuangan kehidupan sebelum sukses menjadi wartawan.

Perbedaan data itulah yang menurutnya semakin menunjukkan bahwa pemerintah tak siap menghadapi wabah Virus Corona.

"Jadi masa data nasional lebih kecil dari data DKI? Bagaimana daerah-daerah lain?," ujar Karni Ilyas.

"Jadi kita memang enggak begitu siap untuk menghadapi musibah ini, wabah ini."

Lebih lanjut, Karni Ilyas menyoroti banyaknya negara yang kewalahan menghadapi Virus Corona.

Menurut dia, kesulitan itu semakin bertambah karena belum diketahui lama waktu Virus Corona menyerang.

"Dan tidak hanya kita sebetulnya, negara lain juga kewalahan dengan wabah yang tidak bisa diperkirakan betapa besarnya, berapa banyak dan sampai kapan ini berlangsug," ucapnya.

Karena itu, Karni Ilyas menyebut para pekerja informal akan sangat merasakan dampak serangan Virus Corona.

Sebab, para pekerja itu bergantung pada penghasilan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan hidup.

"Kita sudah bicara tentang dilema yang dihadapi oleh rakyat, terutama rakyat yang bekerja di sektor informal," jelas Karni Ilyas.

"Di satu pihak dia kita suruh untuk tinggal di rumah, sementara dia baru mendapatkan nafkah kalau dia keluar rumah."

Simak video berikut ini dari menit awal:

Puluhan Tenaga Medis Tewas

Sebelumnya, Virus Corona bisa menyerang siapa saja termasuk para tenaga medis.

Sebagai garda terdepan, para tenaga medis itu meninggal setelah menangani masalah Virus Corona.

Hingga Senin (6/4/2020), tercatat ada puluhan tenaga medis yang meninggal setelah menangani Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Official iNews pada Senin (6/4/2020), angka kematian tenaga medis di Indonesia cukup tinggi.

Halaman
123

Berita Terkini