TRIBUNTERNATE.COM - Sebelas pekan sejak berakhirnya wabah virus corona di China membawa kabar bahagia warganya.
Pasalnya, China resmi mengakhiri masa lockdown di Wuhan.
Otoritas mulai mengizinkan sekitar 11 juta warganya bepergian keluar masuk kota tanpa membutuhkan adanya panduan khusus.
Jika pun ada, itu adalah kewajiban bagi warga Wuhan untuk mengunduh aplikasi berisi tracing data dan pengawasan pemerintah.
Berdasarkan aplikasi itu, mereka harus bisa menunjukkan bahwa mereka berada dalam kondisi sehat, dan tak melakukan kontak dengan penderita virus corona.
Pertunjukan lampu di sisi lain Sungai Yangtze menandai momen itu, dengan gedung dan jembatan menunjukkan momen tenaga medis merawat pasien.
Salah satunya memperlihatkan tulisan "kota pahlawan", julukan yang disematkan oleh Presiden China Xi Jinping, dikutip Sky News Rabu (8/4/2020).
Di sepanjang tanggul dan jembatan, orang-orang meneriakkan "Ayo, Wuhan!" dan menyanyikan lagu kebangsaan mereka secara acapella.
"Saya belum pernah berada di luar selama lebh dari 70 hari," kata Tong Zhengkun secara emosional, sambil melihat pertunjukan itu di jembatan.
Tong mengungkapkan, kompleks apartemennya langsung ditutup begitu mengetahui ada salah satu penghuninya positif terinfeksi Covid-19.
Dia tidak diperbolehkan untuk keluar dari apartemen, bahkan untuk membeli makanan. Segala kebutuhan hariannya dicukupkan otoritas lingkungan.
"Berada di dalam ruangan benar-benar membuat saya gila," kata dia. Seiring dengan dibukanya Wuhan, lalu lintas pun perlahan aktif.
Jembatan, terowongan, dan jalan raya dibuka, sementara masyarakat mengantre kereta atau pun pesawat, berharap bisa kembali bekerja.
Larangan di ibu kota Provinsi Hubei tersebut mulai diperlunak dalam beberapa pekan terakhir setelah tak ada lagi kasus yang terdeteksi.
Pada Selasa (7/4/2020), Beijing mengumumkan tidak ada kasus baru baik dalam penularan maupun korban meninggal karena Covid-19.