Keluarga kerajaan Saudi diperkirakan memiliki sekitar 15.000 anggota.
Pangeran Saudi, Faisal bin Bandar bin Abdulaziz Al Saud - gubernur ibukota Riyadh yang berusia 70-an tahun - dalam perawatan intensif setelah tertular virus, menurut The New York Times.
Negara berpenduduk sekitar 33 juta orang ini melaporkan 2.932 kasus dan 41 kematian.
Sejauh ini, sebagian besar anggota cabang bawah keluarga kerajaan telah terinfeksi, kata sebuah sumber kepada Times.
Arab Saudi memperkirakan jumlah kasus hingga 200.000 kasus virus korona dalam beberapa minggu, kata Menteri Kesehatan negara.
"Dalam beberapa minggu ke depan, penelitian memperkirakan jumlah infeksi akan berkisar dari minimal 10.000 hingga maksimum 200.000," kata menteri Tawfiq al-Rabiah seperti dikutip media pemerintah.
Rabiah, yang memperingatkan kerajaan itu menghadapi 'momen kritis' dalam perang melawan virus itu, mengatakan proyeksi itu didasarkan pada empat studi oleh para ahli Saudi dan internasional.
Beberapa kota di Arab Saudi termasuk ibukota Riyadh berada di bawah jam malam 24 jam yang diberlakukan oleh menteri dalam negeri.
Tabuk, Dammam, Dhahran dan Hofuf juga dikunci, serta wilayah Jeddah, Taif, Qatif dan Khobar.
Pelabuhan Teluk Dammam adalah titik masuk utama untuk pasokan bagi industri minyak negara itu.
Kota suci Mekah dan Madinah juga telah ditutup (lockdown), membuat ziarah haji tahun ini diragukan bisa berjalan sesuai rencana.
Pihak berwenang pekan lalu mendesak umat Islam untuk menunda sementara persiapan untuk ziarah tahunan, tetapi belum mengatakan apakah haji akan dilanjutkan.
Seperti di banyak negara Timur Tengah, kasus pertama Arab Saudi adalah seorang pasien yang baru-baru ini bepergian ke Iran, yang merupakan salah satu titik terbanyak wabah Corona.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul BREAKING NEWS: Raja Salman dan Putra Mahkota Diungsikan ke Pulau,Ratusan Keluarga Istana Kena Corona