Ia menambahkan bahwa Adi Kurdi meninggal dunia setelah berjuang melawan penyakitnya selama ini.
"Meninggal karena sakit. Jadi ada tumor otak atau penyumbatan di otak," ucapnya.
Tuti menegaskan bahwa dokter sudah melakukan tindakan kepada Adi Kurdi sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.
"Dalam otaknya banyak cairan, tapi sudah disedot oleh dokter," ungkapnya.
Tuti mengatakan, jenazah Adi Kurdi disemayamkan di Bengkel Rendra di Jalan Raya Cipayung, Depok, Jawa Barat.
Karena akan ada upacara terlebih dahulu, jenazah tidak dimakamkan hari ini.
Seorang kerabat Adi Kurdi, Harry Tjahyono, juga menerangkan Adi Kurdi meninggal dunia karena penyumbatan otak.
Kabar duka meninggalnya Adi Kurdi dia dapat dari aktris senior Novia Kolopaking, sebagaimana diwartakan Kompas.com.
Harry menambahkan, Adi Kurdi juga menderita glaukoma dan penglihatannya sudah tidak berfungsi.
"Penyumbatan otak atau semacamnya gitu bukan Covid-19. Kalau sakitnya sih enggak tahu, yang saya tahu dia kan glukoma, penglihatannya sudah tidak bisa, sudah buta," ucap Harry.
"Kemudian kemarin masih bikin film Terima Kasih Emak dan Abah, habis itu sakit, kayak stroke," lanjutnya.
Mengutip laman Kompas.com, pada awal Maret 2020 lalu, Novia Kolopaking menyebut kondisi Adi Kurdi tak lagi bisa melihat.
"Mas Adi Kurdi tidak bisa melihat. Tadi saya lupa sampaikan bahwasannya aslinya sekarang sudah tidak bisa melihat," ucap Novia saat ditemui di kawasan Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (4/3/2020).
Namun, saat itu Novia tak merinci apa penyebab kondisi penglihatan Adi Kurdi jadi menurun.
(TribunTernate.com, Tribunnews.com, Kompas.com)