3. Tidak mau jadi pilihan
Maia merasa apa yang dia alami saat itu sudah melebihi toleransinya.
Apalagi sudah menyalahi prinsipnya tentang arti kesetiaan.
"Kalau seseorang sudah berpaling dari kita, gue orangnya enggak mau dipilih-pilih, mendingan gua selesaiin," ujar Maia.
"Loyalitas itu kan prinsip, kesetiaan itu kan prinsip," kata Maia.
• Viral Keramaian Penumpang di Bandara Soetta Jakarta, Ini Penjelasan Angkasa Pura II
• Ungkap Asal Usul Tagar Semakin Tua Semakin Bahagia, Maia Estianty: Itu dari Zaman Gua Jomblo
4. Mengalah soal anak
Sempat berebut soal anak, Maia akhirnya saat itu memilih mengalah dan menyerahkan hak asuh ketiga anaknya pada Ahmad Dhani.
Hal itu karena Maia memilih mengalah dan melepas egonya sebagai ibu yang ingin bersama anak-anaknya.
Berkat pembimbing spiritual yang memberinya nasihat, Maia akhirnya memilih untuk mundur.
"Gue cuma dikasih tahu, 'udahlah enggak usah lo cari anak-anak lo, lo yakin aja suatu saat mereka akan kembali pada kamu, enggak usah pakai hukum manusia, lo pakai Tuhan aja untuk ngembaliin anak lo sendiri'," ucap Maia.
5. Sempat alami trauma
Setelah bercerai dengan Ahmad Dhani, Maia mulai menyadari ada yang salah dengan dirinya.
Maia tidak bisa menangis, bahkan ketika dia mendengar kabar duka atau kemalangan menimpa orang lain.
Baginya itu hal yang wajar terjadi, tetapi setelah bertemu psikiater, dia baru tahu yang sebenarnya menimpa dirinya.
"Psikiaternya bilang 'kamu terlalu melewati masa-masa yang menyakitkan banget, sampai akhirnya kamu enggak tahu rasa sakit itu di mana'," ujar Maia. (Kompas.com/Rintan Puspita Sari)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Buka-bukaan, 5 Pengakuan Maia Estianty soal Masa Lalu dengan Ahmad Dhani"