Bintang Emon Diserang di Medsos, Ernest Prakasa: Jangan Gegabah Menuduh, Pasti Kita Dukung

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ernest Prakasa

TRIBUNTERNATE.COM - Komika Bintang Emon menjadi sorotan publik setelah menyuarakan pendapatnya atas tuntutan bagi pelaku penyiram air keras terhadap Novel Baswedan.

Ia menyampaikan sindirannya tersebut melalui sebuah video yang diunggahnya di media sosial.

Video itu pun viral dan namanya menjadi trending topic di Twitter.

Banyak pihak memberikan dukungan, namun tak sedikit pula yang ingin menjatuhkan Bintang Emon.

Baru-baru ini ia mendapat serangan secara virtual oleh buzzer.

Di media sosial Twitter, beredar tangkapan layar sejumlah akun diduga buzzer menyebut Bintang Emon sebagai pengguna narkoba.

"Demi menjaga stamina menjadi komika Emon mengakui memakai Narkoba," tulis akun Twitter @Tiara61636212.

Komentari Kasus Novel Baswedan, Bintang Emon Diserang Buzzer, Pandji Pragiwaksono Angkat Bicara

Sejumlah akun Twitter diduga buzzer menyebut Bintang Emon sebagai pengguna narkoba. (Twitter)

Bahkan ada juga akun yang menulis pernyataan pada sebuah gambar bahwa Bintang Emon ketagihan sabu-sabu.

"Bro Emon mulai gelisah, takut dites urin oleh aparat. Jangan pake sabu bro kalau mau doping... masa depanmu menjadi taruhan," tulis akun @LintangHanita.

Sejumlah akun Twitter diduga buzzer menyebut Bintang Emon sebagai pengguna narkoba. (Twitter)

Tudingan yang ditujukan kepada Bintang Emon pun mendapat respon dari banyak pihak.

Satu di antaranya yakni rekan seprofesinya, Ernest Prakasa.

Melalui akun Twitternya, @ernestprakasa, ia menyampaikan komentarnya.

Ernest menyebut bahwa banyak pihak yang telah fasih melakukannya dengan tujuan yang berbeda-beda.

Bintang Emon Beri Sindiran Menohok untuk Penyiram Novel Baswedan, Ernest: Udah Mulai Berani Nih

Dengan bijak Ernest meminta warganet untuk tidak gegabah menuduh pihak manapun yang diduga telah memfitnah Bintang Emon.

"Soal Bintang Emon yang difitnah, gw hanya mau bilang satu hal: ada banyak pihak yang fasih bermain dengan modus operandi semacam ini, masing-masing dengan kepentingan yang berbeda. Jangan gegabah menuduh," tulis Ernest, Senin (15/6/2020).

Halaman
1234

Berita Terkini