Ledakan di Beirut

Pemerintah Lebanon Sebut Kerugian Akibat Ledakan Dahsyat di Beirut Capai Rp 218 Triliun

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah gedung, bangunan, dan kendaraan hancur berantakan terdampak ledakan dahsyat yang terjadi sehari sebelumnya di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Rabu (5/8/2020) pagi waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ribuan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang.

TRIBUNTERNATE.COM - Ledakan besar di Beirut, Lebanon, mengakibatkan kerugian yang cukup besar. 

Gubernur Kota Beirut, Marwan Abboud, mengungkapkan kerugian yang dialami akibat peristiwa tersebut. 

Ia mengungkapkan mereka mengalami kerugian sekitar 10 miliar Dolar Amerika hingga 15 miliar Dolar Amerika.

Atau setara Rp 145 triliun hingga Rp 218 triliun akibat ledakan yang terjadi.

Dikutip dari Al-Jazeera, Kamis (6/8/2020), penyebab ledakan di Beirut beberapa waktu lalu dalam tahap penyelidikan.

Para penyelidik kini berfokus pada adanya kemungkinan pihak tertentu melakukan kelalaian.

Di mana terdapat pupuk berjumlah besar yang sangat mudah meledak di gudang pelabuhan Beirut.

Soal Ledakan di Beirut Lebanon, Donald Trump: Mungkin Itu Serangan, tapi Belum Ada yang Tahu

Apa Itu Amonium Nitrat? Senyawa yang Diduga Pemicu Ledakan di Beirut dan Ini Bahaya yang Ditimbulkan

Sehingga pemerintah saat ini memerintahkan agar beberapa pejabat pelabuhan menjadi tahanan rumah.

Diketahui ledakan terjadi Selasa (4/8/2020) pukul 18.02 waktu setempat.

Seorang pria yang terluka dibaringkan di bagian belakang mobil untuk dibawa ke rumah sakit menyusul terjadinya ledakan dahsyat di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ribuan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/Marwan Tahtah (AFP/Marwan Tahtah)

Hingga saat ini penyebab ledakan belum bisa dipastikan oleh pihak terkait.

Namun, pemerintah menduga ledakan disebabkan oleh 2.750 ton ammonium nitrat yang disimpan selama enam tahun.

Ledakan mengirimkan getaran hingga ke seluruh bagian dari Beirut hingga menyebabkan kerusakan luas hingga pinggiran ibu kota.

Jumlah korban jiwa terkini, sebanyak 135 meninggal dunia dan 5.000 lainnya luka-luka.

Melihat dari ledakan yang terjadi, pemerintah Lebanon memperkirakan jumlah korban tewas akan bertambah.

Para korban tewas satu per satu ditemukan ketika para pekerja darurat menggali reruntuhan bangunan.

Tak hanya itu, akibat ledakan lebih dari 300.000 orang kehilangan rumah mereka.

Dalam waktu dua minggu ke depan, pemerintah Lebanon menyatakan mereka berada di situasi darurat.

Kemudian keamanan di seluruh kota akan diatasi oleh pihak militer.

Sebuah bangunan hancur terdampak ledakan dahsyat di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ratusan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/STR (AFP/STR)

Pihak otoritas setempat juga mengupayakan makanan, air, dan tempat tinggal bagi mereka yang kehilangan rumah.

Bantuan untuk Lebanon dari Jerman: Tim Penyelamat

Masih dilansir Al-Jazeera, Jerman mengirim tim penyelamat ke Lebanon setelah ledakan terjadi.

Tim penyelamat dari Jerman akan membantu mencari korban yang masih terperangkap di bawah reruntuhan.

Jerman mengirimkan tim dari THW, sebuah organisasi darurat serta International Search and Rescue Germany.

Bantuan telah terbang dari Jerman menuju Lebanon pada Rabu (5/8/2020) malam.

Bank Dunia Siap Kucurkan Bantuan untuk Lebanon

Pihak dari Bank Dunia menuturkan, telah siap untuk menilai jumlah kerusakan yang dialami Beirut pascaledakan.

Diberitakan Al-Jazeera, mereka akan menghitung sejumlah kebutuhan yang harus dipenuhi.

Bank Dunia juga akan bekerja sama dengan mitra negara untuk memobilisasi pembiayaan rekonstruksi dan pemulihan.

Sejumlah mobil hancur berantakan di dekat lokasi ledakan dahsyat yang terjadi di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ribuan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/STR (AFP/STR)

Dalam pernyataan lain, Bank Dunia juga bersedia untuk memprogram ulang sumber daya yang ada.

Serta mengeksplorasi pembiayaan tambahan untuk mendukung pembangunan dan menata kembali kehidupan warga Beirut.

Bank Dunia juga siap untuk membantu warga Beirut perihal mata pencaharian mereka.

Fakta-fakta Ledakan Besar di Beirut Lebanon, Ilmuwan Sebut Ledakannya Setara Seperlima Bom Hiroshima

Presiden Lebanon Ungkap Dugaan Sumber Ledakan di Beirut dari Gudang Berisi Ribuan Ton Amonium Nitrat

Ibu Kota Irak Berikan Bantuan Bahan Bakar

Masih diberitakan Al-Jazeera, ibu kota Irak, Baghdad, juga akan mengirimkan bantuan untuk Beirut, Lebanon.

Hal tersebut disampaikan dalam pertemuan antara Menteri Perminyakan Irak dengan Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab.

Dalam pertemuan disebutkan, Bahgdad akan memberikan bantuan berupa bahan bakar ke Beirut.

Tak hanya itu, Irak juga telah menyiapkan bantuan berupa gandum untuk Lebanon.

Sejumlah gandum telah dikirimkan dari Irak dan akan datang pada Jumat (7/8/2020).

Akibat ledakan tersebut, Beirut mengalami kekurangan gandum untuk beberapa waktu ke depan.

(Tribunnews.com/Febia Rosada)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Akibat Ledakan di Beirut, Pemerintah Lebanon Sebut Kerugian Capai Rp 218 Triliun

Berita Terkini