Sayangnya, pria dengan gejala Covid-19 yang parah memicu munculnya badai sitokin.
Ini adalah kondisi ketika sistem kekebalan bekerja berlebihan yang bisa memicu kematian.
Studi ini menemukan, baik pria maupun wanita dengan gejala Covid-19 parah memicu naiknya kadar sitokin dalam tubuhnya.
Menurut penulis, fakta ini akan membuat perawatan untuk pasien pria dan wanita berbeda.
"Untuk pria, mungkin kita harus meningkatkan respons sel T dengan vaksin. Sementara untuk pasien wanita bisa diberi pengobatan yang dapat meredam respons sitokin," kata Iwasaki.
Kendati mendapat temuan baru tentang karakteristik Covid-19, para ahli mengakui riset ini memiliki keterbatasan.
Pertama, sampel yang digunakan cenderung kecil yakni hanya 98 pasien. Kedua, usia rata-rata pasien sangat tua sekitar 60 tahunan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Infeksi Covid-19 pada Pria dan Wanita Berbeda, Ini Alasannya"
Penulis : Dinda Zavira Oktavia
Editor : Gloria Setyvani Putri