Selain itu, dilakukan pula transformasi guru dan tenaga kependidikan melalui program Pendidikan Guru Penggerak, Pendidikan Profesi Guru, dan penguatan pemanfaatan teknologi oleh para guru di lapangan.
Kemudian diperkuat lagi dengan Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) untuk mengakselerasi kewirausahaan.
Di sisi lain, Nizam menambahkan, turut dilakukan perubahan dari sisi kebudayaan melalui penyelenggaraan pertunjukkan kebudayaan daring yang melibatkan lebih dari 1.000 pekerja seni yang berlangsung selama sepekan.
Kemendikbud memberikan dukungan serta bantuan untuk 59.011 pelaku budaya, pekerja seni, maupun permuseuman yang terkena dampak pandemi melalui skema bantuan Apresiasi Pelaku Budaya (APB) terdampak Covid-19.
“Pada bulan Agustus kemarin sudah diselenggarakan juga pekan budaya dari masyarakat yang semuanya berbasis daring. Jadi ini adalah ekonomi baru yang lahir dari budaya daring ini. Kemudian guru-guru dan dilatih untuk adaptif melalui pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran daring," paparnya.
Di sisi lain, imbuh dia, Ditjen Dikti juga menggalang para mahasiswa untuk mengajar siswa yang belum siap dengan teknologi melalui kunjungan belajar ke rumah.
"Ini dilakukan untuk memastikan pendidikan dasar tetap terselenggara untuk menciptakan SDM yang berkualitas,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kemendikbud: Lulusan SMA-SMK yang Diserap Perguruan Tinggi Hanya 38 Persen"
Penulis : Ayunda Pininta Kasih
Editor : Ayunda Pininta Kasih