Rupanya, prajurit TNI itu tidak mengetahui bahwa Dudung sudah sering keluar masuk lingkungan Kodam Siliwangi untuk berjualan.
Tiba-tiba Dudung dipanggil, lalu diinterogasi kenapa asal masuk.
"Sambil dia tanya-tanya, taunya dia tendanglah bawaan saya. Dak..!," kata Dudung, dilansir dari Antara.
"Saat itu saya bawa klepon. Menggelindinglah 55 buah klepon yang saya bawa itu," lanjutnya.
Dudung menyayangkan perlakuan anggota TNI tersebut. Namun, dari situlah Dudung bermimpi menjadi perwira TNI yang kelak bisa mengayomi.
"Awas nanti saya bilang, saya jadi perwira nanti," kata Dudung.
Dudung harus memilih antara melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi untuk menjadi insinyur atau mengejar cita-cita menjadi perwira lewat Akademi Militer (Akmil) setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA).
Baca juga: Najwa Shihab Putarkan Video Rizieq Shihab Ajak Umatnya Ramai-ramai Datangi Acara, FPI Menyangkal
Baca juga: Dihadiri Ribuan Orang, Keluarga Rizieq Shihab Klaim Hanya Undang 30 Orang Saat Acara Pernikahan
Akhirnya, dia membulatkan tekad untuk menempuh pendidikan di Akademi Militer. Dudung lulus dari Akademi Militer pada 1988 dari kecabangan infanteri.
Tekadnya masih sama menjadi perwira yang selalu melindungi dan melayani rakyat.
Berbagai posisi pernah dijabat Dudung di dunia kemiliteran. Dia pernah menjabat sebagai Aspers Kasdam VII/Wirabuana pada tahun 2010 hingga 2011.
Kemudian, Danrindam II/Sriwijaya tahun 2011, Wagub Akmil pada tahun 2015 hingga tahun 2016, serta Staf Khusus Kasad tahun 2016 hingga tahun 2017.
Lalu, Waaster Kasad tahun 2017 hingga 2018, Gubernur Akmil tahun 2018 hingga 2020 hingga akhirnya menjabat sebagai Pangdam Jaya. Dia dilantik sebagai Pangdam Jaya pada 27 Juli 2020.
Ingatkan Rizieq dan FPI
Dudung sebelumnya mengakui memerintahkan jajarannya untuk mencopot spanduk dan baliho Rizieq Shihab.
Dudung menjelaskan, awalnya sejumlah petugas Satpol PP sudah menurunkan baliho yang dipasang tanpa izin itu.