Sebuah pertanda bahwa keputusan ini adalah karya orang2 pintar. Tapi..," tulis Fahri Hamzah.
"Tapi, Sayang sekali, kalimat bapak di depan para jurnalis adalah “demikianlah keputusan pemerintah, silahkan disiarkan, dan tidak ada tanya jawab”.
Sayang sekali, orang2 pintar itu tidak membuka ruang diskusi.
Seolah kami semua sebagai rakyat pasti mengerti," imbuhnya.
Baca juga: Video Anggota FPI Berbaiat ke ISIS Jadi Pertimbangan Pemerintah Hentikan Kegiatan FPI
Baca juga: Fahri Hamzah Minta Prabowo dan Sandiaga Uno Ajak Jokowi dan Maruf Amin Gelar Rekonsiliasi
Menurut Fahri Hamzah, dialog diskusi adalah jalan bagi masyarakat dengan pemerintah.
"Sayang sekali, gesture orang2 pintar tidak gemar membuka dialog.
Sayang sekali karena kekuasaan dianggap lebih penting dari ilmu pengetahuan.
Percayalah pak prof, ilmulah yang punya masa depan, kekuasaan tidak pernah bisa bertahan.
Seharusnya dialog adalah jalan kita," cuit Fahri Hamzah kembali.
Pembunuhan Terhadap Demokrasi
Sementara itu, Politikus Partai Gerindra, Fadli Zon, menyebut, keputusan pemerintah itu sebagai praktik otoritarianisme.
Menurutnya, pelarangan FPI tersebut sebagai bentuk pembunuhan demokrasi.
"Sebuah pelarangan organisasi tanpa proses pengadilan adalah praktik otoritarianisme."
"Ini pembunuhan thd demokrasi n telah menyelewengkan konstitusi," tulis Fadli Zon di akun Twitter @fadlizon, Rabu (30/12/2020).
Tanggapan Muhammadiyah dan NU