4. Wanita berkumpul di malam Idul Fitri (Pakistan)
Saat penampakan bulan baru mulai hadir untuk menandai berakhirnya bulan Ramadhan, maka mulailah perayaan Chaand Raat di Pakistan.
Setelah buka puasa terakhir, akan banyak wanita dan gadis berbondong-bondong ke pasar lokal untuk membeli gelang warna-warni dan mengecat tangan dan kaki mereka dengan desain henna yang rumit.
Mengingat tradisi ini, pemilik toko mendekorasi kios mereka dan tetap buka hingga dini hari.
Wanita lokal mendirikan toko henna darurat di dekat toko perhiasan, sehingga mereka bisa menarik pelanggan untuk berbelanja dan mengaplikasikan henna langsung di tempat.
Suasana keramaian pasar di Chaand Raat menjadi salah satu semangat masyarakat yang meriah dan riang dalam menyambut lebaran di esok harinya.
5. Penjaga kota membangunkan warga untuk sahur (Maroko)
Selama Ramadhan, lingkungan di Maroko dijelajahi oleh nafar, yakni pembawa acara yang mengenakan pakaian tradisional gandora, sandal, dan topi, dan ini menandai hadirnya awal fajar.
Nafar dipilih oleh warga kota karena kejujuran dan empati, mereka berjalan menyusuri jalan sambil meniup klakson untuk membangunkan mereka saat sahur.
Tradisi ini menyebar ke seluruh Timur Tengah hingga Maroko, mulai abad ketujuh, ketika seorang sahabat Nabi Muhammad berkeliaran di jalan-jalan saat fajar menyanyikan doa-doa merdu.
Saat musik nafar menyapu seluruh kota, hal itu disambut dengan rasa syukur dan terima kasih.
Di akhir Ramadhan, nafar secara resmi akan diberi kompensasi oleh komunitas warga.
6. Adanya pengamat bulan menandai Idul Fitri sudah dekat (Afrika Selatan)
Akhir bulan Ramadhan ditandai dengan adanya penampakan bulan sabit pertama bulan Syawal.
Meskipun tradisi ini dilakukan di seluruh dunia, namun ada keunikan lain di Afrika Selatan yakni adanya maan kykers yang berarti pengamat bulan.