TRIBUNTERNATE.COM – Miftah Maulana Habiburrahman atau yang akrab disapa Gus Miftah bertindak sebagai penghulu di hari bahagia Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar pada Sabtu (3/4/2021).
Selain itu, Gus Miftah juga didapuk sebagai pemberi nasihat pernikahan di akad nikah Aurel dan Atta.
Pada pernikahan yang disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto itu, Gus Miftah memberikan cukup banyak wejangan kepada Aurel dan Atta.
Gus Miftah mengawali nasihat pernikahan tersebut dengan memberi pengingat bahwa manusia diciptakan oleh Yang Mahakuasa dari tanah.
Dengan demikian, kedua mempelai bisa mempelajari bagaimana sifat tanah yang berkaitan dengan sifat manusia.
“Tanah sifatnya mengalah, dia diinjak tidak pernah berontak, dia dikencingi tidak pernah emosi. Tapi, Atta dan Aurel, lihat tanah.. didiemin harganya semakin mahal,” kata Gus Miftah.
Gus Miftah lalu melanjutkan nasihatnya dengan mengatakan bahwa wanita dibuat dari tulang rusuk pria.
Wanita membawa sifat lemah lembut dan penyayang, sebab ia diciptakan dari tulang rusuk yang dekat dengan hati dan jantung.
Untuk itu, Atta memiliki tanggung jawab untuk menjaga Aurel yang kini sudah menjadi istrinya.
Baca juga: Jokowi dan Iriana Datang dalam Acara Akad Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah, KD: Maturnuwun
Baca juga: Jelang Akad Nikah dengan Aurel Hermansyah, Atta Halilintar Mengaku Deg-degan: Kayak Nggak Kuat
“Kenapa Allah tidak ciptakan wanita dari tulang kaki, supaya tidak diinjak-injak laki-laki. Kenapa Allah tidak ciptakan dari tulang kepala, supaya tidak menginjak laki-laki,” ujar Gus Miftah.
“Tapi perempuan diciptakan dari tulang rusuk sebelah kiri yang dekat dengan hati dan jantung karena pada dasarnya wanita suka disayangi dan dicintai,” tambahnya.
Gus Miftah juga mengingatkan bahwa Allah telah menciptakan malaikat dengan sifat benarnya.
Allah juga menciptakan setan dengan sifat salahnya. Sementara manusia ada di antara keduanya.
Oleh karena itu, Gus Miftah berharap Atta dan Aurel bisa saling menerima kesalahan satu sama lain.
“Pasangan kita bukan malaikat bukan setan, artinya apa tetaplah jadi manusia yang kadang benar kadang salah. Kalau ada kesalahan kita harus mampu memaafkan,” tuturnya.