Kematian Wakil Bupati Sangihe usai Menolak Izin Tambang Emas Dinilai Janggal, DPR: Harus Diselidiki

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Bupati Kepulauan Sangihe, Helmud Hontong.

TRIBUNTERNATE.COM - Kasus meninggalnya Wakil Bupati kepulauan Sangihe, Helmud Hontong, saat ini tengah menjadi sorotan.

Diketahui, Wakil Bupati Kepulauan Sangihe Helmud Hontong meninggal dunia pada Rabu (9/6/2021), dalam perjalanan udara pulang dari Bali menuju Manado via Makassar menggunakan pesawat terbang Lion Air JT-740.

Kematian Helmud Hontong dinilai janggal karena terjadi seusai dirinya menolak izin tambang emas di daerahnya.

Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PAN Guspardi Gaus mengucapkan rasa duka dan belasungkawa atas meninggalnya Wakil Bupati Kepulauan Sangihe Helmud Hontong.

Menurutnya, jika memang ditemukan kejanggalan dan diduga adanya indikasi yang aneh, maka aparat penegak hukum harus turun tangan untuk menyelidikinya.

"Makanya kita minta dari pihak kesehatan bisa mengetahui penyebab kematiannya. Kalau memang ada sesuatu diduga faktor lain tentu kita minta aparat penegak hukum untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan," kata Guspardi melalui keterangannya, Senin (14/6/2021).

Upaya penyelidikan dan penyidikan itu dianggap penting untuk membuktikan ada tidaknya dugaan tindak pidana dalam peristiwa itu.

"Pihak kepolisian harus mengumpulkan petunjuk dan bukti dan melakukan penyelidikan mendalam atas meninggalnya Wakil Bupati Sangihe," ujar Guspardi.

Baca juga: Hasil SBMPTN 2021 Diumumkan Senin, 14 Juni 2021 Besok! Catat 30 Link Mirror untuk Mengeceknya

Baca juga: Ada Wacana Pajak Sembako dan Pendidikan, Mardani Ali Sera: Pemerintah Tidak Peka terhadap Rakyat

Baca juga: Fakta Meninggalnya Helmud Hontong: Disamakan dengan Munir, Sempat Tolak Izin Tambang Emas di Sangihe

Legislator asal Sumatera Barat itu menambahkan, pihak kepolisian perlu segera menyelidiki penyebab meninggalnya Helmud Hontong.

Hal itu agar tidak menimbulkan berbagai macam persepsi dan fitnah sehingga memunculkan dinamika dan kasus ini bisa diungkap secara jelas.

"Untuk itu, dengan masuknya pihak kepolisian dalam menyelidiki peristiwa kematian Wakil Bupati Sangihe ini, tentu harus dihormati oleh semua pihak," ucapnya.

"Dan pihak-pihak yang memiliki informasi terkait dapat memberilan keterangan untuk membantu pekerjaan kepolisian. Sehingga akan dapat menyingkap apa yang sebenarnya terjadi. Guna menghindari sak wasangka dan rumor di tengah masyarakat," pungkas anggota Baleg DPR RI tersebut.

Diberitakan sebelumnya, kematian Wakil Bupati Kepulauan Sangihe Helmud Hontong dinilai janggal.

Ajudan Helmud, Harmen Rivaldi Kontu, menyebutkan bahwa sebelum meninggal dunia, Helmud sempat mengatakan sudah merasa pusing.

Pada saat itu, dia diminta menggosokkan minyak kayu putih di bagian belakang dan leher.

Setelah lehernya digosok dengan minyak kayu putih, Helmud tidak lagi merespon.

Bahkan, Harmen mengatakan ada darah yang keluar dari mulut dan hidung Helmud Hontong.

"Sekitar lima menit itu saya lihat Bapak langsung tersandar. Saya panggil dan kore-kore (colek), namun sudah tidak ada respon lagi. Saya langsung panggil pramugari, namun tetap Bapak tidak ada respon. Kemudian keluar darah lewat mulut. Tak lama kemudian darah keluar dari hidung," kata Harmen Kamis (9/6/2021).

Sebulumnya Wakil Bupati (Wabup) Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara (Sulut), Helmud Hontong dikabarkan sempat mengirim surat pembatalan izin tambang PT Tambang Mas Sangihe ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Surat itu disebut dikirim atas inisiatif pribadi Helmud.

Salinan surat tersebut juga beredar di media sosial (medsos) setelah Helmud Hontong meninggal dunia.

Pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Sangihe telah mengetahui surat tersebut.

"Pemerintah tidak ada (mengirim surat pembatalan izin tambang PT Tambang Mas Sangihe). Dalam kapasitas pemerintah. Mungkin beliau itu menyurat dalam kapasitas pribadi," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kepulauan Sangihe Harry Wollf, Jumat (11/6/2021).

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dinilai Janggal, DPR Minta Usut Kematian Wabup Sangihe Usai Tolak Tambang Emas di Daerahnya

Berita Terkini