Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengatakan bahwa semua negara di dunia harus mendorong warganya untuk menjalani vaksinasi, tetapi tidak dapat memaksa warga jika mereka menolak.
Dalam konferensi pers yang disiarkan televisi pada Selasa, Myrna Cabotaje, wakil menteri kesehatan Filipina, mengklarifikasi bahwa ancaman presiden itu “muncul dari passion”, dan bahwa itu harus dipandang lewat konteks keinginan sang presiden untuk “melindungi” orang Filipina.
Namun dalam jumpa persnya pada hari Selasa, Harry Roque, juru bicara presiden, mengatakan dalam bahasa campuran Tagalog dan Inggris, ada yurisprudensi yang dapat mewajibkan vaksinasi, dan bahwa negara “memiliki hak untuk menjadikan program vaksinasi sebagai sesuatu yang wajib” sebagai bagian dari “kekuatan polisi-nya”.
Menurut Harry, hal itu bisa dilakukan melalui undang-undang.
Sumber: Al Jazeera
(TribunTernate.com/Rizki A.)