TRIBUNTERNATE.COM - Beberapa negara di dunia, kini mulai menawarkan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau vaksin booster untuk rakyatnya yang paling rentan.
Hal tersebut dilakukan, tentunya, sebagai upaya dalam memerangi penyebaran virus corona varian Delta yang mudah menular.
Di Jerman, Menteri Kesehatan telah memutuskan untuk mulai memberikan vaksin booster untuk kelompok rentan mulai September 2021 mendatang.
Pada Senin (2/8/2021), Jerman mengumumkan bahwa pihaknya akan memberikan suntikan vaksin booster untuk "orang tua", mengutip Washington Post.
"Kami ingin melindungi kelompok yang paling berisiko sebaik mungkin di musim gugur dan musim dingin," kata Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn dalam sebuah pernyataan.
"Risiko besar menurunnya perlindungan vaksinasi ada pada orang-orang itu," lanjutnya.
Baca juga: Viral Influencer dapat Vaksin Dosis Ketiga, Dinkes DKI Tegaskan Vaksin Booster Bukan untuk Umum
Baca juga: Tegaskan Vaksin Dosis Ketiga Hanya untuk Nakes, Menkes Minta Masyarakat Tak Egois
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Menteri Kesehatan Bavaria, Jerman, Klaus Holetschek, yang mewakili 16 menteri kesehatan negara bagian Jerman lainnya.
"Kami akan bersiap untuk musim gugur. Saya yakin bahwa suntikan booster itu penting dan tepat berdasarkan pencegahan saja."
"Tapi, saya masih berharap sains tetap fokus pada penelitian dan menghasilkan data yang lebih andal untuk membantu kami mengoptimalkan strategi vaksinasi," kata Klaus.
Nantinya, warga Jerman yang telah divaksinasi dengan vaksin AstaZeneca atau Johnson & Johnson akan bisa mendapatkan vaksin booster dari vaksin mRNA seperti Pfizer-BioNTech atau Moderna.
Selain itu, Jerman juga akan mulai menawarkan vaksinasi untuk populasi remajanya yang berusia 12 tahun ke atas.
Vaksin Booster Ditentang
Virus corona terus menginfeksi dan membunuh orang di seluruh dunia bagian selatan pada tingkat yang mengkhawatirkan.
Diketahui, tingkat vaksinasi di negara-negara selatan tersebut masih sangat rendah.
Sehingga, keputusan negara-negara kaya untuk memberikan vaksin booster untuk penduduknya dan tidak menyumbangkannya ke negara-negara miskin sangat kontroversial.