Lebih jauh, dia menyatakan kekhawatiran kalau nantinya lembaga Eksekutif akan semakin semena-semena bila pengawasan anggota DPR RI melemah serta akan semakin mendikte parlemen dan menjadikannya sebagai lembaga stempel semata.
"Kalau itu yang terjadi, DPR RI di era reformasi akan kembali fungsinya seperti di era Orde Baru. DPR RI hanya dijadikan lembaga untuk menyetujui semua kehendak eksekutif," kata dia.
Hal itu menurut Jamiluddin, akan membahayakan kelangsungan demokrasi di tanah air.
Sebab, perbedaan pendapat dan kritik sudah dianggap sebagai membahayakan kelanggengan kekuasaan.
Atas hal itu, Jamiluddin mendorong Fadli Zon untuk setidaknya tidak diam atas teguran yang dilayangkan Partai Gerindra yang merupakan partainya sendiri guna menjaga kelangsungan demokrasi di Indonesia.
"Fadli Zon harus berani melawan kesemenaan partainya demi tegaknya hak fungsi pengawasan. Fadli Zon harus berani menjadi martil demi menjaga marwah DPR RI dan kelangsungan demokrasi di ranah air," tukasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ditegur Prabowo Subianto karena Kritik Presiden Jokowi, Cuitan Fadli Zon di Twitter Libur 3 Hari