TRIBUNTERNATE.COM - Kebakaran terjadi di salah satu area kerja Bursa Efek Indonesia di Gedung Cyber 1, Jalan Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pada Kamis (2/12/2021) siang.
Kebakaran tersebut diduga terjadi karena korsleting listrik.
Hal itu dikatakan Kasudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan Herbert Plider Lomba Gaol saat diwawancarai di lokasi kejadian.
"(Kebakaran) diduga karena adanya hubungan arus pendek," kata Herbert kepada wartawan di lokasi, Kamis (2/12/2021).
Berdasarkan hasil penelusuran sementara, jelas Herbert, titik api berasal dari lantai 3 Gedung Cyber 1.
"Ruangan server di lantai 3 yang terbakar," ujar dia.
Remaja berusia 18 tahun bernama Seto tewas dalam peristiwa kebakaran di Gedung Cyber 1.
Herbert mengatakan, korban tewas merupakan teknisi di gedung tersebut.
Dugaan sementara, remaja 18 tahun itu meninggal dunia akibat sesak napas seusai menghirup banyak asap.
"(Korban) meninggal mungkin karena asap banyak sehingga mungkin akibatkan meninggal," kata Herbert di lokasi.
Herbert menuturkan, korban diduga terjebak saat terjadi kebakaran di lantai 3 Gedung Cyber 1.
"Dia sebagai teknisi, mungkin begitu lihat itu langsung bekerja dia mungkin lupa keluar. Nah petugas kita menyisir lalu ada ketemulah korban itu," ujar dia.
Selain remaja tersebut, dua orang lainnya juga sempat terjebak saat terjadi kebakaran.
Namun, kedua orang itu berhasil selamat meskipun satu di antaranya sempat tak sadarkan diri.
"Satu atas nama Bagus 20 tahun, satu lagi memang pingsan langsung kita bawa ke rumah sakit. Jadi saat ini ada 3 orang yang sudah kita evakuasi," ujar dia.
Saat ini, kobaran api sudah berhasil dipadamkan dan petugas tengah melakukan proses pendinginan.
Aplikasi IPOT Error
Salah satu aplikasi investasi saham milik PT Indo Premier Sekuritas, IPOT mengalami kendala akibat kebakaran di salah satu area kerja Bursa Efek Indonesia di Gedung Cyber, Kamis (2/12/2021).
Diketahui, sejumlah platform broker mengalami gangguan akibat insiden ini.
“Aplikasi IPOT menjadi salah satu dari sekian broker yang ikut terdampak. Perseroan langsung mengambil langkah antisipatif akibat kebakaran tersebut. Kita termasuk satu dari broker-broker yang terkena musibah itu. Kami lagi proses untuk kita pindahkan koneksi ke kolokasi lain,” kata Direktur Utama Indo Premier Sekuritas Moelonoto The kepada Kompas.com.
Melalui Instagram resmi Indo Premier dijelaskan, saat perusahaan tengah mengalami situasi force majeure di mana data center perusahaan terdampak kebakaran yang terjadi tengah hari tadi.
Namun, Indo Premier memastikan insiden hanya berdampak pada transaksi nasabah, tetapi dana nasabah dipastikan aman.
“Kami informasikan juga bahwa gangguan hanya berdampak kepada transaksi. Seluruh dana nasabah kami pastikan aman. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang dialami. Kami akan terus s berupaya secara maksimal agar seluruh layanan dapat kembali seperti semula,” tulis manajemen Indo Premier.
Sebelumnya, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mengungkapkan, dalam insiden tersebut, terdapat beberapa broker yang terkendala, namun tidak ada dampak yang signifikan.
“Ada dua broker yang terkendala karena kebakaran ini dan satu broker yang self suspend. Yang lain berjalan normal,” kata Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo kepada wartawan.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Kebakaran Gedung Cyber 1 Diduga Karena Korsleting Listrik, Sumber Api di Ruang Server
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Aplikasi IPOT Error Akibat Gedung Cyber Kebakaran, Dana Nasabah Dipastikan Aman