"Kami akan bicara dalam keluarga muslim, (jika) anda seorang muslim, urusan boneka bagi orang dewasa tidak ada perbedaan pendapat, boneka dalam bentuk manusia kalau anda punya di rumah, kalau anda beli untuk yang dewasa nggak boleh," ujar Buya Yahya.
Namun jika boneka diberikan untuk hiburan bagi anak-anak, tanpa ada penyematan maksud maupun arti sebagai 'spirit dolls', melainkan hanya sekadar mainan dan tidak menyerupai bentuk patung maupun manusia, tentu diizinkan.
"Adapun untuk anak kecil, itu tanpa embel-embel spirit dolls dan yang lainnya, hanya sekadar boneka," kata Buya Yahya.
Sementara itu terkait keyakinan adanya arwah atau roh (spirit) dalam boneka tersebut, tentunya sebagai seorang muslim, tidak boleh meyakini hal tersebut.
"Kemudian masalah keyakinan-keyakinan, apakah bisa ada roh dan sebagainya, kita ini punya iman, dari segi keimanan kita nggak boleh meyakini yang demikian," tegas Buya Yahya.
Lebih lanjut Buya Yahya menekankan bahwa boneka merupakan benda dan tidak boleh dikaitkan dengan arwah atau roh mereka yang telah meninggal.
"Boneka adalah boneka, orang yang sudah meninggal sudah punya urusan di alam barzah, anak kecil dia akan diberi kenikmatan oleh Allah di alam barzah, tidak ada siksa. Nggak ada anak kecil jahat kemudian masuk menjadi roh jahat, nggak ada, yang ada jin, setan yang terkutuk, jin-jin jahat," papar Buya Yahya.
Baca juga: Boy William Tercengang Lihat Boneka yang Sudah Dianggap Anak, Ivan Gunawan: Aku Masih Sadar Kok
Baca juga: Fakta-fakta Rumah Baru Ivan Gunawan, Berkonsep Monokrom hingga Kamar Pribadi dengan Fasilitas Mewah
Sementara itu, terkait roh para bayi yang meninggal sebelum akil baligh telah memiliki tempat mulia dan diberikan kenikmatan oleh Allah SWT.
"Adapun roh-roh bayi-bayi kecil yang mati sebelum akil baligh, maka dia adalah bayi-bayi yang dimuliakan walaupun anak orang yang tidak beriman. Nggak perlu dia masuk-masuk boneka gitu, nggak ada keyakinan kita, ngapain masuk boneka-boneka itu, lebih enak dia di alam barzah sana," pungkas Buya Yahya.
Belum Tentu Gila
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa dari RS EMC Alam Sutera, dr Andri SpKJ FAPM mengatakan populernya boneka arwah dilandasi oleh peran publik figur yang memamerkannya di media sosial.
"Ya karena yang memilikinya dan memamerkannya itu figur publik yang punya akses ke media sosial, jadi makin banyak yang lihat," kata dokter Andri.
Menurutnya, fenomena boneka arwah sudah sejak lama ada, di mana boneka menjadi media bagi arwah.
Fenomena ini bahkan sempat diangkat ke layar lebar, Chuky hingga Annabelle. Sementara, di Indonesia siapa yang tak mengenal Jelangkung.
"Saya ingat cerita nenek saya dulu di kelenteng Boen Tek Bio, Tangerang, ada Patung Tua Pekong Sumpah. Buat yang ada perselisihan maka bisa sumpah di depan patung itu, jika ada yang berbohong, tidak lama setelah keluar dari kelenteng bisa mati muntah darah, serem kan spirit Doll," kata dia.