TRIBUNTERNATE.COM - Platform video YouTube memblokir akun-akun pemerintah Rusia dari iklan dan monetisasi.
Aksi YouTube ini dilakukan setelah Facebook melakukan pemblokiran terhadap iklan dan monetisasi akun-akun pemerintah Rusia di platformnya.
Menurut laporan The Verge, Senin (28/2/2022), kebijakan YouTube ini dilakukan atas permintaan Menteri Transformasi Digital Ukraina, Mykhalio Federov.
Sebelum YouTube, Imbas dari konflik Rusia dan Ukraina ini membuat Facebook melakukan tindakan dengan melarang pemerintah Rusia mengelola iklan di platform miliknya.
Facebook telah membatasi akses kemampuan media pemerintah Rusia untuk mendapatkan uang atau memonetisasi dan mengelola iklan di platform miliknya.
Kepala kebijakan keamanan raksasa media sosial, Nathaniel Gleicher menyebutkan bahwa pihaknya telah melarang media pemerintah Rusia menjalankan iklan atau monetasi di platform manapun di dunia.
Baca juga: Beda Sikap atas Konflik Rusia-Ukraina dan Israel-Palestina, FIFA dan UEFA Dianggap Standar Ganda
Baca juga: Ukraina Bentuk IT Army untuk Serang Rusia di Dunia Maya, Sejumlah Situs Rusia Berhasil Dilumpuhkan
Baca juga: Bersiap Lawan Pasukan Rusia, Kaum Wanita di Ukraina Ramai-ramai Rakit Bom
Pembatasan ini dilakukan karena pemerintah Rusia menyebut akan membatasi layanan Facebook setelah menolak perintah pihak berwenang untuk berhenti menggunakan pemeriksa fakta dan label peringatan konten.
Pihak berwenang meminta Facebook untuk menghentikan pemeriksaan fakta independen dan pelabelan konten yang di posting di Facebook oleh empat organisasi media milik Rusia.
Juru Bicara Meta, Nick Glegg menyebutkan, pihaknya menolak hal tersebut.
Sebab, Facebook sendiri saat ini menjadi front dalam invasi Rusia ke Ukraina yang menyimpan informasi yang terkadang menyesatkan atau pemantauan real-time.
Regulator Rusia juga menuduh bahwa Facebook itu menyensor dan melanggar hak-hak warga negaranya, dan akhirnya membatasi akses Facebook di Rusia.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul YouTube Juga Blokir Iklan dan Monetisasi Pemerintah Rusia di Platform Videonya