"Jadi, di panggung depan, Jokowi akan menjadi teman semuanya, tetapi di panggung belakang saya rasa Presiden Jokowi punya referensi personal siapa yang akan didukung."
"Nah itu yang akan dimainkan terus oleh Presiden Jokowi, sembari melihat 'angin', sejauh mana secara elektoral tokoh yang sedang digadang-gadang ini," kata Burhan, dikutip dari kanal YouTube KompasTV, Senin (23/5/2022).
Baca juga: Keran Ekspor Minyak Goreng Dibuka, Pemerintah Tetap Awasi Pasokan Dalam Negeri
Baca juga: Pengantin Wanita Ditinggal Kabur Mempelai Pria, Duduk Sendiri di Pelaminan, Kisahnya Viral
Baca juga: Pengibaran Bendera LGBT di Kedubes Inggris, Kemlu RI Panggil Dubes Inggris Owen Jenkins
Lebih lanjut, ia mengatakan, Jokowi akan terus bergulir dengan dua politik tersebut menjelang Pilpres 2024 nanti.
"Sampai 14 Februari saya rasa,Presiden Jokowi akan terus memainkan dua politik itu. Tapi, saya rasa masyarakat tahu siapa yang didukung Pak Jokowi di panggung belakang, soal chemistry kan tidak bisa dipungkiri. Cuma, Pak Jokowi tidak mau terlihat mendukung satu nama, sementara nama yang didukung belum tentu menang," ucapnya.
2. Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama: Hanya Basa-basi Politik
Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama, Ari Junaedi menilai bahwa dukungan Jokowi kepada Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 sangat mungkin terjadi.
Sebab, dukungan relawannya mengarah ke orang nomor satu di wilayah Provinsi Jawa Tengah itu, meski Jokowi tetap menegaskan untuk tidak terburu-buru menentukan pilihan politik.
Namun, sebagai petugas partai yang loyal, Jokowi tidak ingin mendahului Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk menyampaikan siapa kader yang ia dukung.
Sehingga, menurut Ari, sinyal-sinyal itu hanya sekadar basa-basi politik Jokowi ke Ganjar Pranowo.
"Bisa jadi Jokowi hanya melakukan basa-basi politik terhadap Ganjar Pranowo," kata Ari dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, Minggu (22/5/2022).
Selain itu, kata "aja kesusu" atau jangan tergesa-gesa, menurut Ari, bisa dimaknai sebagai ajakan kepada relawan agar tetap cermat pada setiap perkembangan politik, karena kontestasi Pemilu 2024 masih lama.
Sikap Jokowi tersebut memberi penekanan agar relawannya bersabar dan mengamati dinamika politik yang tengah berkembang.
"Seperti menunggu sikap akhir dari PDI-P atau perkembangan terkini dari rancang bangun berbagai kemungkinan jalinan koalisi antar partai," lanjut Ari.
Ari meyakini, Jokowi tidak akan mendahului partainya, ia sangat menghormati Megawati.
Apalagi, anak dan menantunya jadi Wali kota dengan dukungan PDI P.